19 Dokter Dari Jakarta Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Gratis Bagi Warga Matim

Binsar

Wednesday, 29-05-2019 | 11:48 am

MDN
Sebanyak 19 dokter dari Jakarta melakukan pemeriksaan kesehatan gratis bagi pelajar SD, SMP, SMA dan masyarakat umum di empat desa di Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Nusa Tenggara Timur, dari 27 hingga 30 Mei 2019 [ist]

Oleh Rony

Borong, Inako –

Sebanyak 19 dokter dari Jakarta melakukan pemeriksaan kesehatan gratis bagi pelajar SD, SMP, SMA dan masyarakat umum di empat desa di Kabupaten Manggarai Timur (Matim), Nusa Tenggara Timur, dari 27 hingga 30 Mei 2019. Ke-19 dokter tersebut terdiri dari 13 orang dokter umum dan 7 orang dokter gigi.

Mereka melakukan pemeriksaan kesehatan gratis di empat desa yakni Desa Golo Lero, Desa Satar Tesem, Desa Bea Waek, dan Desa Bangka Kuleng.

Sekretaris Daerah Kabupaten Matim, Ir. Boni Hasudungan yang hadir mewakili Bupati Matim mengatakan, program ini terselenggara berkat kerjasama segitiga antara Pemerintah Daerah Matim dengan Lembaga Swadaya Masyarakat Wahana Visi Indonesia (LSM-WVI) dan lembaga pendidikan Pelita Harapan Jakarta.

Ia menjelaskan, pemeriksaan gratis dilakukan setelah sebelumnya dilakukan observasi oleh pihak lembaga pendidikan Pelita Harapan Jakarta.

Selain pemeriksaan gratis, kata Boni, pihak Pelita Harapan juga menyediakan kaca mata untuk lansia. Kaca mata itu khusus untuk membaca jarak dekat yang dibagi secara gratis. Pemberian kaca mata dilakukan setelah melewati wawancara singkat dan proses atau tahapan mekanisme pemberian kaca mata secara internal tim dokter.

Pemda Matim sendiri memberi apresiasi dan berterima kasih kepada WVI dan pihak Pelita Harapan yang menyelenggarakan kegiatan pengobatan gratis ini.

"Saya bangga dengan WVI dan ucapkan terima kasih banyak untuk lembaga pendidikan Pelita Harapan. Pemerintah pada dasarnya mengapresiasi baik kegiatan ini. Semoga kegiatan ini akan terus berkelanjutan di Manggarai Timur", ujar Boni

Dia meminta pihak WVI tidak berhenti pada kegiatan sosial di bidang kesehatan. Pihaknya menginginkan, WVI memperlebar sayap kegiatan pada elemen lain.

"Saya harap WVI juga bergerak masuk pada bidang pendidikan, ekonomi, hukum dan masalah sosial kemasyarakat lainnya", katanya.

Sementara itu, Manager WVI Cluster Manggarai dan Manggarai Timur, David Pandapotan, mengatakan WVI sangat bersyukur kepada Pemda Matim yang begitu terbuka dan intens menjalin kerjasama dengan pihak LSM, termasuk WVI sebagai bentuk ungkapan polah pikir yang terbuka dan berkeinginan kuat untuk menciptakan perubahan di wilayah Matim.

"Kami berterima kasih kepada Pemda Matim karena kami dilayani baik dan telah terjadi komunikasi dan kerjasama yang baik dengan WVI. Saya ingin kegiatan tetap terjalin ke depanya demi niat baik yang sama untuk memajukan masyarakat Manggarai Timur di masa yang akan datang", kata David.

Di tempat terpisah, Koordinator Community Engagement and Sponshorship Plan, WVI Area Program Manggarai Timur, Natalia Hethy Dudi, menguraikan, bahwa program kerjasama yang terjalin dengan pihak Pelita Harapan terbagi dalam dua model.

"Kerjasama yang terjalin dengan Pelita Harapan dilakukan dua model yang dipilih, antara lain The Hope dan Sayap Ilmu. The Hope jenis kegiatannya seperti kegiatan hari ini dengan konsen di bidang kesehatan. Yang kedua adalah sayap ilmu yang bergerak di bidang pendidikan yang mana kedua program ini sekali jalan dan semuanya berpusat di Kecamatan Poco Ranaka. Untuk kegiatan kesehatan konsen di empat desa saja seperti yang telah disebutkan tadi dan kegiatan pendidikan konsen di desa lain wilayah timur kecamatan ini yaitu di Desa Poco Lia, Desa Lento dan Desa Golo Nderu", tutur Hethy.

TAG -

198732478

KOMENTAR