25 Pabrik Asal Banten Relokasi Ke Jawa Tengah, Akibat Tingginya Upah Minimum

Jakarta, Inako
Industri sepatu di Banten harus membayar Rp4,1 juta/orang/bulan untuk memenuhi kewajiban UMK dan UMSK. Sementara, di Jawa Tengah, UMK saat ini masih di bawah Rp2 juta per bulan, ujar Direktur Eksekutif Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo) Firman Bakri Anom.
“Jadi, saat ini sudah ada 25 pabrik yang mulai investasi di Jawa Tengah dan sebagian besar ini berasal dari Banten. Mereka menanamkan investasinya ke berbagai daerah seperti Majalengka, Cirebon, Brebes, hingga Temanggung dan Salatiga,” ungkap Firman.
Memasuki kawasan di luar Banten bukan tanpa tantangan, lanjut Firman. Pelaku industri juga masih menghadapi beberapa kendala di Jawa Tengah, di antaranya adalah soal ketersediaan tenaga kerja yang terampil, sehingga perusahaan masih perlu memberi pelatihan keterampilan hingga melatih untuk beradaptasi dengan kultur perusahaan untuk para calon pekerja.
“Tetapi, terlepas dari tantangan itu, anggota-anggota kita masih melihat tidak ada cara lain untuk bisa survive selain efisiensi. Salah satu efisiensi yang paling bisa diraih adalah relokasi mencari tenaga SDM yang lebih kompetitif,” ungkapnya.
TAG#SEPATU MURAH, #SEPATU OLAH RAGA, #BANTEN, #JATENG, #PABRIK SEPATU, #TENAGA KEJA, #UPAH MINIMUM KABUPATEN, #UPAH KERJA
190215669
KOMENTAR