30 UMKM Bali Bangun Kemitraan Dengan Pasar Modern

Binsar

Tuesday, 25-06-2019 | 17:47 pm

MDN
Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Bali menfasilitasi 30 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk membangun kemitraan dengan pasar atau ritel modern untuk menjual hasil produksinya di pasar modern. [ist]

Denpasar, Inako –

Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Provinsi Bali menfasilitasi 30 pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM) untuk membangun kemitraan dengan pasar atau ritel modern untuk menjual hasil produksinya di pasar modern.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra mengatakan, ketiga puluh UNKM itu sebelumnya telah diseleksi di tingkat kabupaten/kota.

"Pengusaha UKM yang hadir kali ini sebelumnya telah diseleksi di tingkat kabupaten/kota,” kata Kepala Dinas Koperasi dan UKM Provinsi Bali I Gede Indra Dewa Putra di sela-sela acara Temu Kemitraan UMKM dengan Usaha Menengah/Besar, di Denpasar, Selasa.

Gede Indra berharap dengan kerja sama itu kelak semakin banyak UMKM yang produknya bisa menembus pasar modern.

Sebelumnya, pemerintah provinsi Bali telah mengeluarkan Pergub No 99 Tahun 2018 tentang Pemasaran dan Pemanfaatan Produk Pertanian, Perikanan dan Industri Lokal Bali.

Menurut Gede Indra, kendala yang kerap dihadapi pelaku UMKM ketika ingin menembus ritel modern yakni dari sisi kuantitas yang harus memadai dan berkelanjutan, memenuhi sejumlah standar kualitas tertentu dan standar kesehatan, kemasan produk yang menarik, hingga perizinan yang harus lengkap.

"Hal ini menjadi 'PR' bagi kami agar produk-produk yang dihasilkan UMKM dapat 'naik kelas' dan usaha yang digeluti dapat semakin maju dan meningkat," ucapnya.

Jika dilihat dari sisi permodalan, lanjut Gede Indra, relatif pelaku UMKM di Bali tidak masalah, karena sudah ada sedikitnya 10 bank umum, koperasi-koperasi maupun Lembaga Perkreditan Desa yang dapat memberikan kredit dengan bunga yang ringan.

Dalam temu kemitraan tersebut, pelaku UMKM membawa sejumlah produk unggulan yang dihasilkan, ada kelompok makanan, minuman, buah-buahan, beras, dupa, benda kerajinan dan sebagainya.

KOMENTAR