4 Warga Pontianak Tersengat Listrik Saat Bermain Layangan

Binsar

Saturday, 26-01-2019 | 11:35 am

MDN
Empat warga Kelurahan Saigon Kalbar tersengat listrik akibat tali layangan nyangkut di kabel listrik [ist]

Pontianak, Inako –

Kejadian di Pontianak, Kalimantan Barat ini menjadi pelajaran bagi siapapun yang suka bermain layang-layang dekat tiang listrik. Empat warga kota itu, tersengat listrik akibat tali layang-layang terjuntai di kawat listrik yang ada di gang di Kelurahan Saigon.

Empat korban tersebut terdiri dari satu pria dan tiga wanita. Korban pria langsung meninggal di tempat, sementara tiga wanita yang masih duduk di bangku SMP dalam keadaan kritis dan dilarikan ke Rumah Sakit Yarsi Pontianak yang tidak jauh dari lokasi kejadian.

Menurut saksi Ari, pihak PLN Pontianak yang mengetahui hal tersebut sebagaimana informasi dari saksi dan masyarakat menceritakan bahwa kejadiannya pada pukul 17.31 WIB.

"Ada layangan putus dan menyangkut di jaringan Listrik 20 kV. Saat itu korban pertama wanita mencoba menyingkirkan kawat layangan tersebut. Saat mecoba menyingkirkan kawat layangan yang menjuntai ke lapangan, korban tersengat listrik. Kemudian tiga orang berikutnya mencoba menolong dan terkena imbasnya tersengat listrik juga," papar dia.

Belum lama ini, tepatnya pada 21 Januari 2019 kejadian yang sama juga terjadi. Dua anak kecil laki-laki, di Parit Tengkorak, Kabupaten Kubu Raya tersengat tegangan listrik. Adanya sengatan listrik lantaran memyentuh tali kawat layangan yang putus.

Pada kejadian dua bocah yang bersaudara tersebut, kakak korban meninggal dunia. Sedangakan adiknya harus dirawat di rumah sakit.

Akibat layang-layang tersebut sebenarnya sudah sering terjadi. Korban meninggal dunia sudah berjatuhan seperti uka-luka, kecelakaan lalulintas dan lainnya.

Selain itu dari sisi PLN, mencatat gangguan pasokan listrik di Kalbar terutama di Kota Pontianak dan Kubu Raya terbesar akibat tali kawat layangan yang menyentuh jaringan dan gardu induk. Tidak tanggung-tanggung, 94 persen catatan PLN pasokan suplai listrik ke pelanggan akibat layangan tersebut.

Pada sore hari terutama ketika cuaca cerah, sangat mudah melihat layangan yang mengudara. Yang bermain bukan hanya anak-anak, tetapi juga orang dewasa.

Kejadian ini diharapkan bisa menjadi perhatian semua pihak apalagi sebenarnya sudah diatur dalam peraturan daerah.

KOMENTAR