Ada Perang Dingin Para Jenderal dalam Dugaan Kasus Pemerasan Firli Bahuri???

JAKARTA, INAKORAN.COM

Polda Metro Jaya meningkatkan status penyelidikan dugaan kasus pemerasan yang dilakukan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Firli Bahuri ke tingkat penyidikan pada Jumat (6/10/2023) lalu.

Firli diduga memeras mantan Menteri Pertanian yang juga tersangka dugaan kasus korupsi di Kementerian Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Polda Metro Jaya diminta menangani kasus ini secara profesional. Menurut akademisi dan praktisi hukum Edi Hardum, profesionalisme penyidik Polda Metro diperlukan untuk menepis isu Firli diproses hanya karena adanya perang dingin dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto.

“Ada isu ketidakcocokan, perang dingin antara Bapak Kapolda sekarang dengan Bapak Ketua KPK yang sekarang, Pak Firli. Kemudian di belakang mereka, Bapak Kapolri Jenderal Sigit perang dingin sama jenderal Budi Gunawan Kepala BIN,” ungkap Edi di Tanjung Barat, Jakarta Selatan, Rabu (18/10/2023).

Isu perang dingin empat jenderal polisi ini makin menguat di tengah penyidikan terhadap Firli Bahuri. Bersama pihak pelapor, Polda Metro Jaya harus bisa membuktikan kebenaran dugaan pemerasan yang dilakukan Firli.

Jika Firli terbukti tidak bersalah, demikian Edi, ini akan menjadi catatan buruk dan bisa mempermalukan Polda Metro sendiri.

“Kalau nanti misalnya tiba-tiba di pengadilan, apa yang dituduhkan oleh pelapor, disidik oleh Polda Metro, dan dituntut oleh Jaksa, hakim memutuskan bahwa sama sekali tidak terbukti, itu kan, memalukan. Itu makanya saya bilang, hati-hati.”

KPK perlu hati-hati karena di tengah-tengah upaya penyidikan ini, ada isu perang dingin antara empat jenderal di lingkup kepolisian, yaitu Ketua KPK Komjen Firli Bahuri, Kapolda Metro Jaya Irjen Karyoto, Kepala Badan Intelijen Negara Jenderal (Purn) Budi Gunawan, dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo.