Ada Perselingkuhan Apa Membuat Harun Masiku Begitu Mahal Dan Mendapat Predikat Sebagai Kader Terbaik PDIP?

Hila Bame

Sunday, 01-03-2020 | 15:21 pm

MDN
Petrus Selestinus

 

Oleh : Petrus Seelstinus, S.H. M.H., Koordinator TPDI & Advokat Peradi

 

Jakarta, Inako

 

Sudah 1 bulan 3 minggu Harun Masiku hilang dari peredaran sejak tanggal 8 Januari 2020, setelah sebelumnya sempat berpergian ke Singapura tepatnya tanggal 6 Januari 2020, namun keesokan harinya tanggal 7 Januari 2020 Harun Masiku kembali ke Indonesia melalui Terminal II Bandara Soekarno Hatta, Cengakareng, Jakarta Barat berdasarkan rekaman CCTV Bandara Soekarno Hatta.

Keesokan harinya, tepatnya tanggal 8 Januari 2020 berdasarkan data elektronik ya g dimiliki KPK, Harun Masiku terlacak keberadaannya di PTIK Kebayoran Jakarta Selatan saat hendak di OTT KPK atas suap yang diduga sedang dilakukan oleh Harun Masiku terhadap Wahyu Setiawan, demi memuluskan proses PAW Anggota DPR RI dari Fraksi PDIP Riezky Aprilia kepada Harun Masiku. Dalam OTT itu KPK hanya berhasil meng-OTT Wahyu Setiawan, Saiful dkk. sedangkan Harun Masiku dan Hasto Kristyanto sekalipun dalam target OTT KPK, namun berhasil lolos.

Meskipun Harun Masiku sudah jadi Tersangka, di DPO karena menjafi buronan KPK, akan tetapi Harun Masiku masih saja mendapatkan pembelaan dari Sekjen PDIP Hasto Kristyanto antara lain dengan tetap menyatakan Harun Masiku sebagai kader terbaik PDIP, hanya karena Harun lulusan beasiswa Ratu Inggris, tidak itu saja Harun Masiku justru dibela dengan alasan Harun Masiku menjadi korban penipuan dalam perisitiwa suap. Ini memberi pesan bahwa Harun Masiku tetap dipertahankan sebagai kader terbaik PDIP meski menjadi Tersangka dan buron KPK.

HARUN MASIKU KADER KARBITAN HASTO KRISTYANTO

Pasca lolos dari OTT KPK, Harun Masiku seolah-olah mendapatkan ruang untuk bersembunyi dari elite PDIP seperti Yasonna Laoly yang membangun alibi bahwa Harun Masiku telah berada di Singapura sejak tanggal 6 Januari 2020 dan belum kembali, pernyataan Yasonna bertujuan membantah keterangan KPK bahwa jejak digital Harun Masiku terlacak oleh KPK berada di markas PTIK Kebayoran Baru pada tanggal 8 Januari 2020. Sikap Yasona memberi pesan bahwa Harun Masiku mandapat perlindungan spesial dari Yasona Laolly dkk. PDIP.

Publik ingin tahu mengapa Harun Masiku begitu mahal di hadapan Megawati Soekarnoputri, Hasto Kristyanto, Puan Maharani dan Yasona Laolly, sehingga ketika Harun Masiku gagal menjadi anggota DPR RI di dapilnya, Megawati dan Hasto lantas menggugat PKPU melalui Uji Materil ke MA, meminta fatwa kepada MA, bahkan terakhir Harun Masiku harus terlibat dalam upaya suap kepada Wahyu Setiawan, Komisioner KPU.

Kalau Hasto menyatakan bahwa Harun Masiku adalah kader, maka Hasto telah memanipulasi keberadaan Harun Masiku dalam Struktur dan Keanggotaan PDIP dan mempublish kebohongan itu ke publik demi memoles profil Harun Masiku, padahal menurut informasi dari beberapa Kader PDIP, Harun Masiku bukanlah siapa-siapa, dia belum buat apa-apa untuk PDIP karena memang dia tidak punya apa-apa karena itu Harun Masiku belum masuk kualifikasi kader Partai.

ADA PERSELINGKUHAN POLITIK?

Harun Masiku dipuji-puji Hasto sebagai kader terbaik dan memiliki kompetensi dalam international economc law, karena lulusan Inggris beasiswa Ratu Elisabeth, namun nyatanya pujian Hasto dibantah oleh Ketua Dewan Kehomatan DPP PDIP KomaruddinWatubun bahwa Harun Masiku adalah anggota baru yang tidak dikenal. Banyak anak pintar kaďer PDIP terlempar keluar dari Partai akibat kebijakan terselubung yang tidak memberi tampat bagi kader cerdas, kritis apalagi vokal. Lalu apa yang membuat Harun Masiku dikarbit menjadi begitu berharga di mata Megawati Soekarnoputri, Hasto Kristyanto, Puan Maharani dan Yasonna Laoly.

Harun Masiku diberi label kader terbaik oleh Hasto meski belum memenuhi kriteria untuk disebut kader, dibilang pintar, Harun Masiku belum teruji kepintarannya, dibilang berdedikasi buat PDIP malah Harun Masiku jorokin PDIP dengan peristiwa suap yang membuatnya jadi Tersangka bahkan berpotensi menyeret beberapa petinggi PDIP (Hasto dan Yasona) jadi Tersangka karena diduga ikut berperan (peran turut serta) dalam peristiwa suap dan pelarian Harun Masiku.

Lalau perselingkuhan macam apa yang membuat Harun Masiku dikarbit menjadi orang penting untuk PDIP, apakah terdapat kedekatan emosional secara pribadi sebagai selingkuh dalam Politik, atau selingkuh KKN atau bentuk selingkuh lain, semuanya baru bisa jelas kalau Harun Masiku sudah ditemukan KPK, sehingga semua bentuk persilingkuhan harus diselidiki dan diklafikasi sendiri oleh Hasto Kristyanto dan Harun Masiku agar Partai tidak terseret terlalu jauh dalam kasus ini.

 

KOMENTAR