Ahli: Keseringan Tes Bio-Marker, Tingkatkan Risiko Kanker

Jakarta, Inako
Direktur All Indians Institute of Medical Sciece (AIINS), India, Dr Randeep Guleria telah memperingatkan beberapa efek samping serius dari memaksakan dan melakukan beberapa tes tanpa berpikir panjang termasuk CRP, CT scan dll untuk memeriksa kepositifan virus COVID-19.
Otoritas medis terkemuka dari lembaga medis utama negara itu, All India Institute of Medical Sciences (AIIMS), Dr Guleria berbicara kepada media pada sebuah pengarahan yang diadakan di bawah naungan Kementerian Kesehatan ketika dia mengangkat topik ancaman peningkatan paparan radiasi dari pemindaian Computerized Tomography (CT) yang meningkatkan risiko kanker di kemudian hari.
Dr Guleria menyarankan, "Lakukan CT Scan hanya jika Anda menderita penyakit sedang dan memerlukan rawat inap, meskipun demikian, Anda harus melakukan rontgen dada terlebih dahulu."
Pandemi COVID-19 membuat populasi manusia putus asa. Bahkan ketika gelombang kedua penyakit yang dipicu oleh virus korona membanjiri rumah sakit, persaudaraan medis di negara itu telah berdiri teguh dalam melayani kemanusiaan dan telah merawat pasien yang menderita dengan semua kekuatan yang dapat mereka kumpulkan.
Penanda biologis CRP, D-Dimmer:
Dr Guleria juga berbicara tentang tes darah untuk melihat biomarker seperti CRP, D-dimer dll., Jika seseorang menderita penyakit ringan, dengan tingkat saturasi oksigen normal, dan bergejala.
"Biomarker adalah reaktan fase akut; bahkan jika Anda mengalami infeksi pada gigi, mereka akan menunjukkan peningkatan. Ketergantungan yang tidak perlu pada biomarker dapat berakhir pada pengobatan yang dapat berdampak buruk pada tubuh.
.jpg)
Biomarker harus dilakukan hanya jika Anda menderita penyakit ringan dan harus dilakukan hanya atas saran dokter Anda," kata Dr Guleria.
Dorongan untuk CT-Scan:
Kegugupan dan keputusasaan di antara orang-orang membuat mereka percaya pada pengobatan yang disarankan oleh teman dan media sosial ke depan. Salah satu sarannya adalah menyarankan tes tertentu yang harus dilakukan untuk memeriksa seberapa parah penyakit COVID-19 di tubuh seseorang.
Beberapa orang telah mendorong dokter untuk meresepkan CT Scan untuk paru-paru, sebagai bagian dari penyelidikan, bahkan ketika gejala dan penderitaannya ringan.
Dr Guleria mengatakan tidak ada gunanya melakukan CT-Scan untuk kasus yang ringan. "Seseorang mungkin menemukan bercak di CT scan bahkan jika dia asimtomatik tetapi mungkin sembuh dengan mudah. Pertimbangkan ini, 1 CT Scan membawa paparan radiasi 300 sampai 400 X-Rays. Dengan CT yang sering, risiko kanker di kemudian hari. meningkat, untuk anak-anak," ujar Dr Guleria mengingatkan.
TAG#Tes Bio-Marker, #kanker, #AIIMS, #India
190215011

KOMENTAR