Akbar Tandjung Yakin Golkar Akan Tetap Nomor Dua Di Pemilu 2019

Jakarta, Inako –
Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar, Akbar Tandjung optimis, Partai Golkar akan tetap bertengger di posisi nomor dua dari belasan partai politik (Parpol) yang berlaga dalam Pemilu 2019.
Pernyataan itu disampaikan mantan Ketua Umum Golkar itu saat berbicara dalam forum Pemantapan Ideologi Kebangsaan dan Kepartaian Bagi Fungsionaris Partai dan Masyarakat Umum, yang diselenggarakan Partai Golkar, di Hotel Nalendra, Jakarta, Sabtu (12/1/2019).
Optimisme Akbar tentu bukan tanpa alasan. Paling tidak kinerja yang baik dari para kader partai itu di berbagai daerah, sudah menjadi alasan baginya untuk optimis bahwa posisi nomor dua sebagaimana diraih dalam pemilu 2014 lalu, akan tetap dipertahankan Golkar.
Sejumlah lembaga survey memang meragukan kemampuan Golkar mempertahankan posisi itu dalam pemilu serentak April mendatang. Keraguan itu, menurut lembaga survey, karena Golkar tidak menempatkan kadernya sebagai Calon Presiden dan Calon Wakil Presiden dalam pilpres 2019.
Karena faktor itu menjadi acuan, maka tidak heran, sejumlah kembaga survey justru menjagokan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) bakal merebut posisi yang kini ditemapti Golkar dalam pemilu April mendatang.
Mespon prediksi lembaga survey, Akbar berpendapat berbeda. Baginya, realitas politik yang tidak menempatkan kadernya sebagai Calon Presiden (capres) dan Calon Wakil Presiden (cawapres) tidak dilihat sebagai alasan bagi partainya untuk pesimis dalam mempertahan posisi nomor dua dalam pemilu serentak tahun ini.
Optimisme Akbar Tandjung memang sangat beralasan. Berkaca pada pemilu 2014 lalu, partai berlambang pohon beringin itu mendapatkan 14,75 persen di bawah suara PDI-P yang menjadi pemenang dengan perolehan suara 18,95 persen. Sementara PKB mendapatkan suara 9,04 persen serta Partai Gerindra 11,81 persen. Ia tetap yakin, Gerindra akan tetap dikalahkan oleh Partai Golkar yang notabene memiliki kader solid.
"Tidak akan terdampak oleh PKB yang dinilai punya kader sebagai cawapres (Ma'ruf Amin)," ujar dia.
Menurutnya, meskipun saat ini Partai Golkar tidak menempatkan kadernya sebagai salah satu Capres maupun Cawapres, mantan Ketua Umum Partai Golkar menilai hal itu bukan sebuah persoalan serius.
"Meskipun kita mendukung Pak Jokowi, dan pasangannya Pak Ma'ruf bukan kader Golkar, tetapi beliau itu tokoh umat untuk semua. Jadi tidak menjadikan alasan berdampak pada suara Partai Golkar," tegasnya.
Di mata Akbar, selama ini pemerintahan Jokowi sudah menjalankan pemerintahannya sesuai dengan prinsip karya-kekaryaan Golkar. Prinsip karya-kekaryaan inilah yang terejawantahkan pula dalam karakter pemerintahan Jokowi-JK melalui semboyan Kerja, Kerja, Kerja!, di mana Partai Golkar menjadi kekuatan politik penopang pemerintahan.
Karena itu, Lanjut Akbar, Golkar mempunyai alasan yang sangat kuat dan rasional mendukung pasangan Jokowi-Ma’ruf di Pilpres mendatang. Visi Golkar diimplementasikan dengan baik oleh Jokowi dalam empat tahun kepemimpinannya hingga saat ini.
"Insya Allah Pak Jokowi akan terpilih kembali, karena kinerjanya yang terlihat, cara membawa pemerintahan dan perubahan bangsa dalam kemajuan baru," ungkapnya. Kami meyakini empat tahun ini berhasil," tuturnya.
DIY menjadi "Titik Nol Gerakan Suluh Kebangsaan" sebelum menjalar di setiap lorong desa dan kampung dari Sabang hingga Merauke, Simak video berikut.
KOMENTAR