Aktivitas Manufaktur di Zona Eropa Kembali Bangkit Sejak Juli

London, Inako
Sebuah survei yang dirilis Senin (3/8) menunjukkan bahwa aktivitas manufaktur di seluruh zona euro mulai bangkit kembali bulan lalu menyusul rebound permintaan setelah pelonggaran pembatasan sosial yang diberlakukan saat memadamkan penyebaran virus coronavirus.
Meski lebih dari 18 juta warga di seluruh Eropa dilaporkan telah terinfeksi oleh coronavirus, namun, pemerintah negara-negara di seluruh Eropa telah melonggarkan beberapa pembatasan guna memulihkan kembali kondisi ekonomi yang mengalami porak-poranda selama pandemi.
Belum lama ini, Bank Sentral Eropa telah meningkatkan stimulusnya guna mengatsi krisis ekonomi yang terjai akibat pandemi corona dan para pemimpin Uni Eropa telah menyetujui dana sebesar 750 miliar euro untuk pemulihan ekonomi kawasan Eropa.
Namun, ekonomi mencatat rekor 12,1% kuartal terakhir, data resmi menunjukkan pada hari Jumat, meskipun jajak pendapat yang dilakukan bulan Juli memperkirakan pertumbuhan 8,1% kuartal ini.
Pabrik-pabrik tampaknya memainkan peran penting dalam pemulihan ekonomi. Indeks Manajer Pembelian Manufaktur final IHS Markit memantul ke 51,8 pada Juli dari 47,4 Juni - yang pertama di atas angka 50 yang memisahkan pertumbuhan dari kontraksi sejak Januari 2019. Rilis "flash" awal memilikinya di 51,1.
Indeks yang mengukur output yang dimasukkan ke dalam PMI komposit yang jatuh tempo pada hari Rabu melompat ke 55,3 dari 48,9, tertinggi sejak April 2018.
"Pabrik-pabrik zona euro melaporkan awal yang sangat positif ke kuartal ketiga, dengan produksi tumbuh pada tingkat tercepat selama lebih dari dua tahun, didorong oleh lonjakan permintaan yang mendorong," kata Chris Williamson, kepala ekonom bisnis di IHS Markit.
"Pertumbuhan pesanan baru sebenarnya melampaui produksi, mengisyaratkan dengan kuat bahwa Agustus akan melihat kenaikan output lebih lanjut."
Indikator-indikator berwawasan ke depan dalam survei pada umumnya lebih positif, tetapi para pembuat kebijakan cenderung khawatir bahwa pabrik-pabrik kembali mengurangi jumlah pegawai - dan pada tingkat yang paling tajam dalam sejarah 23 tahun survei. Indeks ketenagakerjaan hanya mendorong hingga 42,9 dari 41,3.
"Bagaimanapun, jumlah pekerjaan tetap menjadi perhatian utama, karena pasar tenaga kerja cenderung menjadi kunci untuk menentukan jalur pemulihan ekonomi," kata Williamson.
TAG#ekonomi, #manufaktur, #kawsan eropa, #panfemi, #corona, #inakroan
190231272
KOMENTAR