Alexandre Lacazette Pimpin Arsenal Tunjukkan Sikap Anti Rasisme Sebelum Laga Kontra Slavia di Liga Eropa

Binsar

Friday, 16-04-2021 | 11:08 am

MDN
Alexandre Lacazette Pimpin Arsenal Tunjukkan Sikap Anti Rasisme Sebelum Laga Kontra Slavia di Liga Eropa [ist]

 

 

Jakarta, Inako

Arsenal memperlihatkan sikap keras melawan rasisme dalam segala bentuk sebelum mereka melakoni pertandingan leg kedua kontra Slavia Praha di Liga Europa, Kamis malam.

Di leg pertama, pasukan Mikel Arteta tampil buruk melawan Slavia Praha yang sebelumnya menyingkirkan Rangers dan Leicester City.

Tetapi tim Liga Premier itu telah berusaha keras melupakan kesengsaraan karena kebobolan di menit akhir di Emirates Stadium. Di kandang Slavia, mereka justru mampu mencetak tiga gol ke gawang tuan rumah dalam enam menit.

Lacazette memimpin pemain Arsenal

Emile Smith Rowe membuka jalan bagi Arsenal untuk mencetak gol dengan memberi assist kepada Nicolas Pepe, sebelum Alexandre Lacazette dan Bukayo Saka mengakhiri pertandingan dengan skor 3-0.

Dalam laga tersebut, The Gunners juga menunjukkan solidaritas melawan rasisme dengan berlutut sebelum laga dimulai.

Sang kapten, Lacazette membuat pernyataan yang sangat kuat dengan memimpin para pemain Arsenal untuk berlutut sementara tim Slavia Prague XI berdiri di depan mereka.

Dengan aksi itu Arsenal mau menegaskan bahwa tidak ada tempat untuk rasisme dalam sepak bola atau masyarakat luas.

 

 

Kudula dihukum karena rasisme

Pertandingan itu adalah pertandingan pertama sejak Ondrej Kudula dari Slavia Prague dinyatakan bersalah melakukan pelecehan rasial terhadap Glen Kamara dari Rangers bulan lalu dan dilarang bermain selama 10 pertandingan oleh UEFA.

Slavia Prague mengatakan bahwa mereka memutuskan "untuk menangguhkan pemain SK Slavia Praha, Ondrej Kudela, untuk 10 klub UEFA berikutnya dan pertandingan kompetisi tim perwakilan yang seharusnya dia mainkan, karena perilaku rasis."

The Gunners sekarang akan menghadapi mantan manajer mereka Unai Emery yang saat ini menjadi pelatih Villarreal untuk bersaing mencapai klimaks Liga Europa kedua mereka dalam tiga musim.

Jika sukses, mereka kemungkinan akan menghadapi lawan sesama Liga Premier yakni Manchester United atau mungkin raksasa Italia AS Roma yang mengalahkan Ajax dalam delapan pertandingan terakhir mereka.

KOMENTAR