Ali Fikri Bukan Jubir Novel Baswedan Dan Yasir Yudha Melainkan Jubir KPK Untuk Berita Pemberantasan Korupsi KPK

Jakarta, Inako
Tim Advokasi Dewi Tanjung menyesalkan pernyataan Juru Bicara KPK Ali Fikri yang menyebut Polda Metro Jaya tengah menyelidiki pelaporan Yasri Yudha Yahya (Pelapor) terhadap politikus PDI-P Dewi Tanjung (Terlapor), yang dilaporkan karena dinilai telah membuat laporan palsu saat menuduh penyidik KPK Novel Baswedan merekayasa kasus penyiraman air keras, demikian pernyataan Tim Advokasi Dewi Tanjung yang diterima Inakoran.com Rabu (19/2/20)
Petrus Selestinus, salah satu anggota Tim Advokasi Dewi Tanjung perlu menegaskan bahwa Dewi Tanjung dilaporkan oleh Yasir Yudha Yahya tetangga Novel Baswedan atas dugaan telah membuat Laporan Palsu, begitu juga Novel Baswedan-pun dilaporkan oleh Dewi Tanjung karena diduga merekayasa peristiwa penyiraman air keras yang membuat Novel Baswedan seolah-olah buta dan itu tidak dalam kaitan Novel Baswedan sebagai pribadi, terang Petrus Selestinus.
Dengan demikian tindakan Jubir KPK Ali Fikri yang mengupdate berita seputar laporan Yasri Yudha Yahya terhadap Dewi Tanjung sekalipun terkait perkara Novel Baswedan, jelas hal itu sebagai penyalahgunaan wewenang Jubir dan lembaga KPK untuk kepentingan Yasir Yudha Yahya, terlebih-lebih karena Yasir Yudha Yahya tidak memiliki hubungan secara struktural dan fungsional dengan Institusi KPK dan tidak terkait dengan kepentingan pemberantasan korupsi.
Menurut Advokat Peradi itu, Ali Fikri adalah seorang Plt. Jubir KPK dan untuk itu Ia hanya boleh berkomentar tentang hal-hal yang terkait tugas Pemberantasan dan Pencegahan Korupsi di KPK. Oleh karena itu tidak pada tempatnya Ali Fikri bicara tentang perkara Yasir Yudha Yahya pribadi yang bukan urusan KPK.
"Ali Fikri seharusnya hanya fokus pada tugas-tugas kehumasan terkait penanganan kasus korupsi di KPK" tegas Pengacara senior itu.
Untuk itu Tim Advokasi Dewi Tanjung menyampaikan PROTES KERAS terhadap Ali Fikri karena telah mengupdate perkembangan Hasil Penyelidikan Laporan Polisi Yasir Yudha Yahya terhadap Dewi Tanjung ke Media, soal dugaan laporan palsu terhadap Novel Baswedan, soal Novel sedianya dipanggil sebagai saksi dalam perkara ini (Yasir Yudha Yahya) pada Rabu19/2/2020, namun Novel berhalangan hadir karena alasan kesehatan dstnya.
Dalam konteks ini Ali Fikri yelah membuat pernyataan yang tidak bertanggung jawab bahwa Laporan Polisi Dewi Tanjung terhadap Novel Baswedan sebagai upaya untuk mendiskreditkan Novel lewat rekayasa kasus laporan palsu atau hoaks.
Padahal Laporan Dewi Tanjung merupakan pemberitahuan yang disampaikan, karena hak atau kewajiban berdasarkan Undang-undang, kepada pejabat yang berwenang (Polisi) tentang, telah atau sedang atau diduga akan terjadinya peristiwa pidana (psl 1 KUHAP).
Tim Advokasi Dewi Tanjung menegaskan bahwa Laporan Polisi Dewi Tanjung terhadap Novel Baswedan bukanlah sebuah rekayasa untuk membuat pengaduan palsu, melainkan Laporan Polisi yang didasarkan pada analisis terhadap fakta-fakta yang muncul dalam berbagai pemberitaan yang bersumber dari pandangan beberapa ahli tentang kemungkinan kondisi mata yang dialami Novel Baswedan sebagai sebuah rekayasa dan untuk itu Laporan Dewi Tanjung dibuat demi mendapatkan kepastian hukum melalui Kepolisian, demikian Petrus mantan Kominioner KPKPN itu.
TAG#DEWI TANJUNG, #PDIP, #NOVEL BASWEDAN, #KPK
190215068
KOMENTAR