Ambisi Trump Kuasai 5G Bakal Terancam Gagal Karena Pemblokiran Huawei

Sifi Masdi

Friday, 30-11-2018 | 17:24 pm

MDN
Ilustrasi produk Huawei [ist]

Beijing, Inako

Raksasa teknologi China, Huawei Technologies memberikan peringatan kepada Amerika Serikat (AS). Ambisi Washington untuk menjadi pemimpin pasar dalam teknologi 5G mungkin tidak akan terwujud jika terus memblokir partisipasi perusahaan AS dalam teknologi tersebut.

Teknologi 5G merupakan teknologi mobile internet generasi berikutnya yang memungkinkan konsumen untuk mengunduh film dalam hitungan detik dan dapat mendukung infrastruktur untuk smart city yang butuh banyak data.

Huawei sebagai pembuat perangkat jaringan telekomunikasi terbesar di dunia dilarang menawarkan produk di AS sejak 2012. AS dan China memang bersaing ketat untuk menguasai teknologi internet.

"Huawei, sebagai pemimpin dalam teknologi 5G, kami tidak memiliki kesempatan untuk melayani konsumen AS dengan solusi dan layanan 5G, maka pasar AS adalah pasar tanpa persaingan sempurna karena masih menghalangi pemain utama berpartisipasi. Sekarang, saya tidak yakin apakah mereka benar-benar dapat mewujudkan tujuan mereka untuk menjadi Nomor 1 di dunia 5G, "ujar Eric Xu, deputy chairman Huawei seperti dikutip dari CNBC International, Jumat (30/11/2018).

Eric Xu menambahkan memblokir Huawei di pasar 5G akan mengurangi persaingan yang bisa merugikan konsumen karena membayar tagihan telepon lebih mahal dan perusahaan telekomunikasi haru berkerja lebih keras lagi.

"Tanpa partisipasi pemimpin teknologi 5G, tanpa persaingan sempurna, perusahaan telekomunikasi harus menghabiskan dana lebih besar membeli peralatan 5G untuk peluncuran jaringan. Konsumen akan menghabiskan lebih banyak untuk mendapatkan layanan 5G yang tidak sebaik dari sisi kualitas seperti pasar lain dengan pemain terkemuka di dalamnya, "kata Eric Xu.

Pada tahun 2012, pemerintah AS melarang Huawei dan ZTE dari China menjual peralatan jaringan di negara tersebut dengan alasan perusahaan tersebut meningkatkan risiko keamanan nasional. Washington menuduh peralatan perusahaan dapat memberikan akses backdoor bagi pemerintah China ke jaringan telekomunikasi AS.

Itu adalah klaim yang ditolak Huawei dan ZTE berulang kali.

Namun dengan latar belakang perang dagang AS-China yang sedang berlangsung, pemerintah AS sedang mencoba untuk menambah tekanan. Pekan lalu, Wall Street Journal melaporkan bahwa Washington sedang membujuk operator seluler di negara-negara sekutu untuk menghindari penggunaan peralatan Huawei.

Eric Xu mengatakan politik mungkin lebih bermain daripada masalah keamanan yang sebenarnya.

"Ada satu pertanyaan yang masih ada di pikiran saya. Pemerintah AS sebagai otoritas nasional, mengapa mereka menargetkan Huawei sebagai perusahaan bisnis? Apakah karena kita terlalu baik dalam 5G atau apakah ada alasan lain? Saya tidak yakin. Dengan mengatakan 5G akan membawa masalah keamanan dunia maya, saya akan mengatakan bahwa pernyataan itu bermuatan politik dan tidak berdasarkan fakta. Semua ini ... kecurigaan tidak memiliki fakta yang kuat, "kata Eric Xu.

Selandia Baru dan Australia bergabung dengan AS sebagai negara yang memblokir penjualan hardware 5G Huawei. Meski menghadapi pemblokiran Eric Xu mengatakan Huawei tidak akan meminta bantuan dari pemerintah China untuk menyelesaikan masalah tersebut.

"Huawei tidak mencari dan kami tidak akan mencari bantuan dari pemerintah China untuk mengatasi tantangan yang kami hadapi. Kami akan mengandalkan diri kami sendiri, pada produk kami yang bagus, pada layanan kami yang baik, "kata Eric Xu. 

"Kami baik-baik saja bahkan jika negara-negara tertentu tidak memilih kami. Tetapi saya percaya pada kebijaksanaan berbagai pemerintah di seluruh dunia. Saya percaya mereka tahu pasti apa yang mereka inginkan dan apa yang tidak mereka inginkan. "

 


 

KOMENTAR