Antar Prancis Juara Piala Dunia 2018, Didier Deschamps Sejajar Dengan Beckenbauer

Binsar

Monday, 16-07-2018 | 07:26 am

MDN
Pelatih Prancis, Didier Deschamps [ist]

Moscow, Inako – 

Luzhniki Stadium, Moskow, Rusia, menjadi saksi bisu kepiawaian dan kedigdayaan tim Ayam Jantan – julukan Timnas Prancis - dalam menampilkan permainan taktis, atraktif dan efektif, sehingga menghantarkan mereka ke puncak juara Piala Dunia Rusia 2018.

Penantian panjang publik Prancis akan gelar juara dunia yang pernah mereka rasakan di tahun 1998 akirnya berakhir semalam, dikala mereka membungkam Kroasia dengan skor 4-2 di final ajang tertinggi sepak bola sejagat itu.

Seluruh anggota tim skuad Prancis larut dalam kegembiraan yang mungkin amat sulit dilukiskan dengan frasa manapun. Dan dari sekian orang yang paling bahagia tentu saja Didier Deschamps, pelatih Timnas Prancis.

Betapa tidak, dengan pencapaian semalam, mantan kapten yang membawa Prancis juara tahun 1998 itu, kini bisa disejajarkan dengan pemain legendaris Jerman Frans Beckenbauer.

Dengan raihan prestasi semalam, maka Didier Deschamps menjadi orang kedua setelah Franz Beckenbauer yang mengantarkan negaranya merebut juara dunia, sebagai kapten dan juga pelatih.

Rekor Der Kaiser – julukan Beckenbauer - sudah bertahan 28 tahun. Dia membawa Jerman merebut Piala Dunia 1990 di Italia setelah mengalahkan Argentina 1-0 di final. Sebagai kapten Beckenbauer mengangkat trofi pada edisi 1974, seusai menjinakkan Belanda yang dipimpin Johan Cruyff. Der Kaiser yang berposisi sebagai bek, sukses membuat Cruyff tak berkutik dan Total Football Belanda tak berkembang.

Prancis Juara Piala Dunia Rusia 2018 [ist]

 

“Momen indah, ini sungguh luar biasa. Ini bukan sukses saya tapi sukses semuanya,” ujar Deschamps seusai laga.

Keunggulan Tim Ayam Jago dibuka oleh gol bunuh diri bomber Kroasia Mario Mandzukic pada menit ke-18. Sungguh ironis lantaran Mandzukic merupakan pahlawan yang meloloskan Kroasia ke final. Sebelas menit kemudian, lewat kerja sama cantik, Kroasia menyamakan kedudukan melalui terjangan Ivan Perisic. Namun, tak butuh lama Prancis kembali unggul lewat penalti Antoine Griezmann setelah Perisic menyentuh bola di kotak terlarang.

Bagi Kroasia, kesuksesan Prancis, membangkitkan dendam kesumat di tim itu. Pasalnya, di Prancis, 20 tahun lalu, Kroasia untuk pertama kali berlaga di Piala Dunia dan mampu mengakhiri kompetisi sebagai juara ketiga. Komposisi dan kualitas skuad Kroasia saat itu nyaris sama dengan yang mereka miliki saat ini. Tim Kroasia dihuni pemain hebat di semua lini. Selain Davor Suker yang kemudian jadi top skor, ada nama-nama fenomenal di antaranya Robert Jarni, Zvonimir Boban, Robert Prosinecki, atau Mario Stanic. Langkah Vatreni – julukan Kroasia - dihentikan Les Bleus di semifinal setelah kalah 1-2. Di perebutan tempat ketiga, Kroasia menjungkirkan Belanda 2-1.

Akan tetapi, langkah Kroasia ke babak puncak Piala Dunia 2018 tetap diapresiasi. Sepanjang Piala Dunia 2018, Vatreni telah menampilkan sepak bola agresif nan menghibur. “Kami berjuang keras. Saya bangga terhadap pemain. Kami memberikan segalanya di sini,” ungkap Nakhoda Kroasia Zlatko Dalic.

Sebagai juara dunia Prancis berhak membawa pulang hadiah sebesar USD38 juta sedangkan runner-up mendapat USD28 juta. Jumlah tersebut mengalami peningkatan dibandingkan penyelenggaraan empat tahun lalu di Brasil. Saat itu Jerman menerima USD35 juta, dan Argentina sebagai juara kedua diganjar USD25 juta.

Didier Deschamps diangkat para punggawa Prancis usia meraih gelar juara [ist]

Sementara Belgia yang melumat Inggris 2-0 untuk mengamankan posisi ketiga meraup USD24 juta. Pasukan The Three Lions - julukan Inggris- mengantongi USD22 juta. Untuk tim nasional yang finis di peringkat 5-8 masing-masing mendapat USD 16 juta. Posisi 9-16 menerima USD12 juta, dan peringkat 17-32 membawa pulang USD8 juta. Total hadiah yang dibagikan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) tahun ini mencapai USD400 juta, atau naik USD42 juta dibandingkan edisi 2014 silam.

“Ini adalah Piala Dunia  terbaik. Piala Dunia ini telah membuktikan bahwa Rusia merupakan negeri pencinta sepak bola. Terima kasih Rusia yang telah menggelar Piala Dunia terbaik dalam sejarah,” ujar Presiden FIFA Gianni Infantino.

 

KOMENTAR