Antisipasi Kecurangan, UPTD Metrologi Legal Kota Pekalongan Tera Ulang Alat Ukur Pedagang Pasar

Kota Pekalongan, Inako
Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) Metrologi Legal dibawah naungan Dinas Perdagangan, Koperasi, dan UKM (Dindagkop-UKM) Kota Pekalongan melakukan sidang tera/tera ulang terhadap alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) yang digunakan para pedagang di pasar rakyat, Rabu (3/3/2020).
Kepala UPTD Metrologi Legal Dindagkop-UKM Kota Pekalongan, Very Yudiyanto, mengungkapkan bahwa kegiatan sidang tera/tera ulang ini telah rutin digelar secara berkala untuk memastikan hasil timbangan yang digunakan pedagang apakah memenuhi standar atau tidak.
Hal ini dilakukan juga untuk melindungi konsumen agar tidak dirugikan oleh pedagang yang bertindak curang. Sehingga, perlu ada jaminan dalam kebenaran pengukuran serta adanya ketertiban dan kepastian hukum dalam pemakaian satuan ukuran, standar satuan, metode pengukuran alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP).
“Kami ingin melindungi konsumen sesuai dengan Undang Undang Nomor 8 Tahun 1999 dimana pemilik alat-alat ukur, takar, timbang dan perlengkapannya (UTTP) harus melakukan tera ulang setiap tahun sekali dan mengantisipasi kecurangan pedagang dalam berniaga. Alat-alat ukur tersebut biasanya digunakan oleh pedagang yang melakukan kecurangan dengan menambah pemberat pada timbangan yang membuat timbangan tersebut tidak seimbang lagi sehingga akan menguntungkan pedagang, ” terang Very.
Very menjelaskan, dalam pelaksanaan sidang tera ini ditargetkan dilakukan pemeriksaan terhadap 25 alat ukur setiap harinya di beberapa pasar rakyat yang ada di Kota Pekalongan. Apabila ditemukan alat ukur yang mengalami kerusakan, maka akan diperbaiki oleh teknisi. Namun, jika memang kerusakan tidak dapat diperbaiki lagi maka pedagang dilarang keras menggunakannya.
“Selain di pasar-pasar rakyat, juga kami melakukan tera ulang di pengusaha ekspedisi, pasar modern, supermarket, alat ukur di Rumah Sakit, SPBU dan sebagainya. Selama ini hasilnya kesadaran pedagang di Kota Pekalongan sudah semakin membaik, terkadang mereka juga ada yang dengan sukarela datang ke kantor kami untuk mendaftarkan alat ukur yang mereka bawa untuk diperiksa oleh petugas. Setelah ditera ulang maka alat ukur akan disegel dan diberi stiker,” jelas Very.
Very mengimbau kepada para pedagang agar senantiasa berjualan secara jujur dan sesuai aturan sehingga menjamin kepercayaan dan transaksi dalam perdagangan.
“Untuk pedagang kami minta berdaganglah secara jujur dan sesuai aturan, karena jika melanggar aturan sebagaimana yang ada di Undang-Undang yang telah disebutkan tadi juga telah diatur sanksi-sanksinya. Jika mereka berdagang dengan jujur, usaha mereka pun akan berkah. Sementara, untuk para konsumen apabila ditemukan timbangan pedagang yang belum terdapat stiker bertuliskan logo UPTD Metrologi Legal 2020, bisa mengingatkan pedagang tersebut untuk melakukan tera ulang,” papar Very.
Salah satu pedagang di Pasar Sorogenen, Dewi mengaku senang atas kedatangan tim penguji tera yang berkenan melakukan sidang tera secara berkala di pasar tersebut sebagai langkah mengantisipasi adanya kesenjangan pedagang yang amanah, jujur dan curang.
“Kami sangat berterimakasih adanya kegiatan tera ini yang rutin digelar setiap tahun dan ada sosialisasi sebelumnya kepada kami, selain untuk meningkatkan kesadaran para pedagang dalam memberikan jaminan kepada konsumen, kami juga sangat terbantu dengan adanya layanan perbaikan alat ukur dan timbangan kami yang rusak bisa segera diperbaiki,” tandas Dewi.

KOMENTAR