Antusiasme Vaksinasi Meningkat, Peserta Diminta Jujur Jika Punya Penyakit Bawaan

Rizkia

Tuesday, 03-08-2021 | 02:19 am

MDN

Tarakan,Inako

 

Kegiatan vaksinasi yang sedang gencar dilaksanakan oleh pemerintah rupanya menjadi angin segar bagi masyarakat yang ingin segera merasakan hidup bebas dari virus yang berasal dari Wuhan, China ini. Tingkat antusias masyarakat sangat tinggi tidak sebanding dengan jumlah vaksin yang menipis bahkan sudah habis untuk bisa memvaksin seluruh warga Indonesia. Sama halnya dengan yang terjadi di kota Tarakan, Kalimantan Utara.

Komandan Kodim 0907/Tarakan, Letkol Inf Eko Anthony Chandra Lestianto mengatakan tingkat antusiasme masyarakat akan vaksinasi sangat tinggi namun tak sebanding dengan jumlah vaksin yang tersedia. “Salah satu cara pencegahan agar pandemi ini mereda adalah dengan vaksinasi secara menyeluruh selain itu pelaksaan protokol kesehatan dengan benar seperti yang selama ini saya galakan bersama Polres, Satpol PP dan dinas terkait dan tingkat ketaatan di Tarakan itu hingga 93%,” ungkapnya.

Ia juga mengatakan bahwa kesepakatan yang telah didapat bahwa Satgas sendiri tidak akan melakukan langkah represif namun dirinya mengedepankan rasa kemanusiaan dimana hal ini juga untuk menghindari adanya hal-hal yang tidak diinginkan bercermin dari apa yang terjadi dibeberapa daerah di Indonesia.

“Mari kita sama-sama saling menyelamatkan, begini ya kami vaksin itu sekitar 959 pada dosis pertama lalu 920 pada dosis kedua kurang 39, lalu kami selidiki ternyata 39 orang terpapar covid namun kondisinya tidak menimbulkan gejala, bukan berarti vaksin itu mencegah kita tidak kena tapi vaksin adalah yang membantu kita membentuk antibody sehingga jika kita terserang kita sudah siap dan mengurangi gejala juga tidak mematikan seperti sebelum divaksin,” jelasnya menjawab celotehan warganet yang mempertanyakan soal vaksinasi.

Ia menyayangkan juga kepada warga yang telah divaksin namun tidak patuh protokol kesehatan karena hal itu nantinya bisa tetap terjangkit bila tidak tetap menjaga protokol kesehatan secara benar. Ia memaparkan vaksinasi dimaksudkan menangkal virus yang masuk kedalam tubuh bukan menangkal virus yang berada diluar tubuh.

Selain itu ia juga mengingatkan bagi penderita penyakit bawaan atau komorbid agar jujur saat menjalani screening sebelum pelaksanaan vaksinasi untuk menghindari hal-hal yang fatal. “Bagi komorbid jika ingin vaksinasi agar didampingi oleh dokter spesialisnya, kami hanya menyediakan nakes sebagai vaksinator dan memang bukan kewenangan kami dalam mendalami penyakit bawaan peserta vaksinasi dan tidak bisa divaksin pada gerai-gerai yang ada saat ini, jujurlah,” jelasnya.

Tambahnya vaksinasi tidak akan membuat seseorang positif covid-19 jika setelahnya butuh swap antigen maupun rt-pcr karena kedua hal tersebut tidak ada hubungannya dan telah sampaikan sesuai fakta oleh dokter yang sesuai keahliannya.

KOMENTAR