APBN2020 Tingkatkan Tarif Cukai Rokok VS Strategi Indonesian Tobacco (ITIC)

Jakarta, Inako
Perusahaan rokok di tanah air tentunya akan bersiap-siap melakukan adjusment atau penyelarasan harga terkait kenaikan cukai atas produk tembakau. Dalam rilis RAPBN2020 pihak Kemenkeu telah memasukkan tarif cukai sebagai salah satu sumber topang keuangan negara.
PT Indonesian Tobacco Tbk. misalnya akan melakukan penyesuaian harga untuk menjaga margin laba bersih, seiring dengan rencana penaikan cukai tembakau pada 2020.
Direktur Utama Indonesian Tobacco Djonny Saksono mengatakan, perusahaan rokok dan tembakau biasanya akan melakukan penyesuaian harga seiring dengan kenaikan cukai oleh pemerintah.
Sumber: RAPBN2020 Kemenkeu
Perusahaan yang bergerak di industri pengolahan tembakau iris ini, juga bakal menaikkan harga sesuai dengan kenaikan biaya cukai dan biaya-biaya lainnya. Djonny memperkirakan kenaikan harga sekitar 5%-10%.
Emiten dengan kode saham ITIC ini, melakukan penyesuaian harga untuk menjaga margin laba agar tetap naik. Pada 2018 margin laba bersih turun ke level 6,13%, dari tahun sebelumnya di level 7,65%.
Meski penjualan naik 18,65% menjadi Rp134,52 miliar pada 2018, tetapi laba bersihnya turun 4,84% menjadi Rp8,25 miliar.
"Asalkan kenaikan harga kami berbarengan dengan pabrik-pabrik yang lain, tidak ada masalah. Margin laba tetap akan terjaga agar naik," katanya pada Kamis (22/8/2019).
Simak juga Video InaTV jangan lupa "klik Subcribe" agar selalu terhubung dengan info menarik lainnya.
TAG -
190234090
KOMENTAR