Apple & Samsung Bakal Ketiban Rejeki Setelah Huawei Masuk Blacklist

Sifi Masdi

Monday, 03-06-2019 | 15:22 pm

MDN
Ilustrasi ponesel Huawei [ist]

Jakarta, Inako

Samsung dan Apple bisa mendapatkan keuntungan di pasar ponsel pintar (smartphone) setelah Amerika Serikat (AS) memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam (blacklist). Daftar hitam itu membuat perusahaan-perusahaan AS tidak dapat berbisnis dengan Huawei.

Hal tersebut diungkapkan analis TF International Securities Ming-Chi Kuo dalam sebuah catatan riset yang didistribusikan, Sabtu (1/6/2019).

Langkah yang diambil pemerintahan Presiden AS Donald Trump itu dapat menutup akses Huawei untuk membeli komponen dari berbagai perusahaan AS bagi produk dan layanan yang disediakan raksasa teknologi China itu. Tekanan itu membuat Huawei harus mencari pengganti komponen-komponen tersebut, tulis riset itu, dilansir dari CNBC International.

Analisis itu dipublikasikan oleh salah satu dari beberapa analis terpandang yang mengamati rantai pasukan perangkat keras di Asia dan China dan merupakan pandangan awal mengenai bagaimana larangan ekspor tersebut bisa memengaruhi bisnis smartphone Huawei.

Huawei saat ini merupakan merek ponsel pintar terbesar kedua di dunia setelah Samsung dan di atas Apple.

"Kami rasa dampak terpenting adalah hilangnya kepercayaan atas mereknya bila Huawei tidak dapat menawarkan pengiriman (produk) yang stabil akibat larangan ekspor AS," tulis Kuo dalam catatan risetnya.

"Kami rasa Samsung akan menjadi pihak yang paling diuntungkan jika Huawei kehilangan pangsa pasar di pasar-pasar smartphone selain China. Apple akan menjadi yang kedua (diuntungkan)," lanjutnya.

Pengiriman ponsel pintar Huawei bisa turun 8 juta hingga 10 juta per bulan bila gagal menggantikan piranti lunak penting Google, menurut perkiraan Kuo.

Huawei mengirimkan lebih dari 200 juta smartphone tahun lalu, kata perusahaan.

Huawei sendiri tengah mengembangkan sistem operasi smartphone-nya sendiri yang disebut-sebut akan kompatibel dengan aplikasi Android.

Akhirnya, bila larangan ekspor dihapus, Kuo memperkirakan Huawei akan terus membeli lebih banyak komponen dari berbagai perusahaan China.

Larangan ekspor itu juga diperkirakan akan mengganggu pengembangan teknologi 5G Huawei karena teknologi tersebut membutuhkan begitu banyak komponen yang dibuat oleh perusahaan AS, menurut Broadcom, Qrovo, dan Skyworks, tulis Kuo.

 

 

 

KOMENTAR