Arya Fernandes: Saat Ini Reshuffle Kabinet Belum Tepat Dilakukan

Jakarta, Inako
Kepala departemen politik dan perubahan sosial CSIS, Arya Fernandes mengatakan, reshuffle kabinet di tengah gonjang-ganjing politik berisiko dan menciptakan kegaduan politik baru.
Perpolitikan nasional sedang mengalami gonjang-ganjing dalam dua pekan terakhir. Hal itu muncul karena dipicu mencuatnya wacana penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden.
Bersamaan dengan munculnya usulan penundaan Pemilu dan perpanjangan masa jabatan presiden, isu reshuffle kabinet juga mencuat ke permukaan.
Terkait isu reshuffle Kabinet, Ary berpendapat bahwa saat ini bukan waktu yang tepat untuk melakukan hal itu.
Ary khawatir reshuffle kabinet akan mempengaruhi konstelasi politik dan berisiko bagi pemerintah yang sedang memiliki agenda kerja domestik dan internasional. Dia tidak melihat ada kebutuhan mendesak melakukan reshuffle kabinet.
"Belum ada kebutuhan mendesak. Memang ada kritikan terhadap para menteri yang performanya menurun. Tapi kalau reshuffle dilakukan sekarang maka akan mempengaruhi konstelasi. Tentu ada akomodasi bagi PAN. Tapi terlalu berisiko bagi pemerintah. Karena konsolidasi internal belum terjadi. Risiko politik terlalu besar bagi pemerintah," ujar dia.
Apabila melihat dari kaca mata kepentingan Jokowi, menurut Arya, masuk atau tidaknya PAN tidak akan terlalu berpengaruh secara politik.
"Tambahan dukungan PAN ga terlalu berpengaruh. Saya ga tahu cashback-nya akan seperti apa," kata dia.
Sementara itu, Direktur Eksekutif Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno, mengatakan, sebuah kewajaran bagi PAN mendapatkan kursi kabinet sebagai ganjaran masuk ke dalam koalisi pendukung pemerintah. Namun yang perlu diperhatikan bagaimana reshuffle kabinet dilakukan tanpa menimbulkan gejolak politik.
"Suara dari langit, PAN akan mendapatkan menteri dan wakil menteri. Kalau yang dikurangi bukan dari partai, gejolak itu masih bisa dinegosiasikan. Tapi kalau dari partai yang dikurani, gejolak bisa terjadi," kata Adi.
TAG#arya fernandes, #pemilu, #penundaan pemilu, #reshuffle, #kabinet
198733061
KOMENTAR