AS, Jepang dan Korea Selatan Bekerja Sama Untuk Keamanan Ekonomi dan Melawan Korea Utara

Para pemimpin kebijakan luar negeri Amerika Serikat, Jepang dan Korea Selatan, Selasa (14/11) menggelar pertemuan untuk meningkatkan kerja sama dalam mengatasi ancaman rudal Korea Utara dan memastikan keamanan ekonomi terkait membangun rantai pasokan yang tangguh untuk barang-barang penting.
Pertemuan tersebut dihadiri oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken, Menteri Luar Negeri Jepang Yoko Kamikawa, dan Menteri Luar Negeri Korea Selatan Park Jin.
Kementerian Luar Negeri Jepang mengatakan, selain mengatasi ancaman rudal Korea Utara, dalam pertemuan tersebut, ketiga menlu juga membahas masalah terkait Tiongkok, seraya berbagi pandangan bahwa upaya sepihak untuk mengubah status quo dengan kekerasan tidak dapat diterima, kata Kementerian Luar Negeri Jepang.
Pertemuan tripartit tersebut diadakan di sela-sela pertemuan APEC di San Francisco. Para diplomat senior sepakat mengenai perlunya berbagi informasi dan memantau perkembangan pasokan senjata Korea Utara ke Rusia, yang terus mengobarkan perang di Ukraina.
Blinken menyinggung pertemuan puncak mendatang antara Presiden AS Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping, yang keduanya menghadiri pertemuan para pemimpin forum Kerjasama Ekonomi Asia-Pasifik, kata seorang pejabat Jepang.
“Koordinasi trilateral yang strategis semakin dibutuhkan. Kami akan bekerja sama untuk menjaga dan memperkuat tatanan internasional yang bebas dan terbuka berdasarkan supremasi hukum,” kata Kamikawa, dilansir dari Kyodonews.
Amerika Serikat dan sekutu dekatnya di Asia memiliki kekhawatiran yang sama mengenai pengembangan rudal nuklir dan balistik Korea Utara serta perilaku tegas Tiongkok di kawasan Indo-Pasifik, tempat negara-negara demokrasi ingin mempertahankan status quo.
Dalam demonstrasi terbaru yang memperdalam hubungan trilateral, kedua negara bersiap untuk memulai sebuah sistem pada akhir tahun ini yang memungkinkan pertukaran informasi secara cepat mengenai rudal Korea Utara.
Mereka meningkatkan kerja sama untuk memastikan pasokan semikonduktor dan baterai yang stabil, serta teknologi lainnya, belajar dari gangguan selama pandemi COVID yang menunjukkan dominasi Tiongkok dalam produksi barang-barang penting bagi keamanan nasional.
Krisis kemanusiaan yang semakin parah di Gaza juga menjadi agenda di tengah serangan Israel yang dipicu oleh serangan militan Hamas pada bulan Oktober. Jumlah korban warga sipil meningkat dengan cepat dan rumah sakit di Jalur Gaza menjadi sasaran angkatan bersenjata Israel.
KOMENTAR