AS menangguhkan semua keterlibatan perdagangan dengan Myanmar sampai pemerintah terpilih kembali

Hila Bame

Tuesday, 30-03-2021 | 07:12 am

MDN
Para pengunjuk rasa menggunakan ketapel saat berlindung di balik barikade saat asap membubung dari puing-puing yang terbakar selama protes yang sedang berlangsung terhadap kudeta militer, di Monywa, wilayah Sagaing, Myanmar 29 Maret 2021 dalam gambar diam

 

WASHINGTON, INAKORAN

 

AS segera menangguhkan semua keterlibatan dengan Myanmar di bawah perjanjian perdagangan dan investasi 2013 sampai kembalinya pemerintah yang terpilih secara demokratis, perwakilan perdagangan AS Katherine Tai mengatakan pada Senin (29 Maret) demikian dilaporkan Agencies Selasa (30/3).

 


baca:   

Pasca Bom Bunuh Diri, Polri Amankan Lima Bom Aktif Dan Tangkap 13 Terduga Teroris Di Jakarta-Makassar-NTB

 


Sabtu adalah hari protes paling berdarah di Myanmar sejak kudeta militer 1 Februari dengan 114 orang tewas. Lima lainnya tewas pada hari Senin ketika ribuan orang turun ke jalan lagi menentang militer yang kembali berkuasa setelah satu dekade.

 

Tai mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa pembunuhan pasukan keamanan Myanmar terhadap pengunjuk rasa damai, pelajar, pekerja dan pemimpin buruh dan anak-anak "telah mengejutkan hati nurani masyarakat internasional".

 

"Tindakan ini merupakan serangan langsung terhadap transisi negara menuju demokrasi dan upaya rakyat Burma untuk mencapai masa depan yang damai dan sejahtera," kata Tai, yang dilantik pada 18 Maret.

Selain menangguhkan pekerjaan pada perjanjian kerangka kerja 2013, Tai mengatakan USTR akan mempertimbangkan situasi Myanmar saat bekerja dengan Kongres AS dalam pengesahan ulang program Generalized System of Preferences, yang mengurangi tarif AS dan menyediakan akses perdagangan khusus lainnya untuk beberapa negara berkembang.

 

 

TAG#MYANMAR, #KUDETA

190234073

KOMENTAR