ASITA NTT Minta Operator Tur Ilegal Ditertibkan

Binsar

Thursday, 09-08-2018 | 08:33 am

MDN
Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Timur Abed Frans [ist]

Kupang, Inako –

Geliat pariwisata Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores memicu tumbuhnya sejumlah operator tur tidak berizin atau ilegal, di kota pariwisata itu.

Terkait hal itu, Ketua Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata Indonesia (Asita) Nusa Tenggara Timur Abed Frans meminta pihak berwenang menertibkan operator tur ilegal (tidak berizin resmi) tersebut, karena dikhawatirkan akan mengganggu kenyamanan dan keselamatan wisatawan baik lokal maupun manca negara.

"Banyak operator tur ilegal di Labuan Bajo yang mengkhawatirkan karena berjalan sendiri tanpa mengindahkan aturan-aturan sehingga harus ditertibkan," kata Abed Frans, di Kupang, Rabu (8/8).

Ia menjelaskan, berdasarkan hasil pendataan ulang, 40 operator tur mengantongi izin resmi untuk beroperasi di Labuan Bajo. Namun, lanjutnya, jumlah operator yang beroperasi di lapangan lebih banyak dari yang terdata dan tidak terkontrol secara baik.

Yang ilegal-ilegal ini beroperasi namun tidak terdaftar di pihak perizinan di Manggarai Barat maupun tidak diketahui Asita atau HPI Manggarai Barat," katanya.

Menurutnya, jika operator tur ilegal tetap dibiarkan leluasa maka akan berdampak buruk terhadap pelayanan di Labuan Bajo yang memiliki destinasi wisata unggulan Taman Nasional Komodo.

"Tentunya dari segi pajak untuk pemerintah daerah juga tidak jelas. Lantas jika ada masalah di lapangan nanti mereka seolah-olah tidak mau tahu," katanya.

Ia mengatakan, selain itu, para operator tur ilegal juga biasanya tidak memperhatikan masalah penting di destinasi wisata seperti sampah, standar keamanan sarana dan prasarana pelayanan, maupun persoalan krusial lainnya.

Untuk itu, pihaknya meminta pemerintah daerah maupun aparat keamanan di Manggarai Barat untuk melakukan operasi penertiban untuk mengantisipasi permasalahan yang tidak diinginkan terkait pelayanan wisatawan di daerah itu.

"Kami apresiasi karena sebelumnya pihak Polres Manggarai Barat sudah menanggapi dan mengajak sama-sama turun ke lapangan memeriksa operator tur yang abal-abal," katanya.

 

KOMENTAR