Asosiasi Desak Pemerintah Implementasikan Tarif Integrasi Tol JORR

Hila Bame

Monday, 25-06-2018 | 18:47 pm

MDN

Jakarta, Inako

Presiden Jokowi menurunkan tarif  integrasi tol Jakarta Outer Ring Road.

Tarif tol yang tinggi menjepit sebagian saraf di kepala pengusaha truk. Entitas pengusaha truk jangan biarkan terjepit oleh tarif. Pembiaran,  paling berbahaya lambat laun membakar pertumbuhan ekonomi.

Sebelumnya Presiden jokowi telah mengambil langkah strategis menurunkan biaya trasportasi khususnya truk dari dan ke Tanjung Priuk diintegrasikan, dengan demikian biaya yang sebelumnya Rp 45 ribu menjadi Rp. 30 ribu. Memang hingga saat ini  aplikasi aturan itu belum juga dieksekusi.

Sangat disesalkan, keputusan dari pemerintah yang menunda kebijakan ini hingga waktu yang belum ditentukan. Banyak kalangan menilai Pemerintah  seperti tidak serius. Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiyadi belum dapat memastikan kapan integrasi tol ini diterapkan karena masih dalam tahap sosialisasi agar tidak terus menjadi polemik.

Padahal, ada semacam injeksi kepada pengusaha truk  jika Aplikasi aturan itu segera dilaksanakan. Karena itu Asosiasi Perusahaan Truk Indonesia meminta pemerintah segera mengimplementasikan tarif integrasi tol Jakarta Outer Ring Road menyusul adanya penundaan pada Rabu (20/6/2018) lalu.

Wakil Ketua Umum Aptrindo Bidang Distribusi dan Logistik Kyatmaja Lookman mengatakan kesamaan tarif pada semua golongan kendaraan akan menguntungkan pengusaha logistik karena memangkas tarif tol.

"Untuk kendaraan barang memang menguntungkan karena biaya kita menjadi turun dan lebih murah walaupun untuk kendaraan kurir golongan I memang agak keberatan," kata Kyatmaja Sabtu (23/6/2018).

Ketua Umum Asosiasi Logistik Indonesia (ALI) Zaldy Ilham Masita juga mendorong pemerintah segera mengimplementasikan peraturan integrasi ini secepatnya pada Minggu (1/7/2018) mengingat hal itu sudah mendesak.

Dia mengatakan jalur tol JORR seharusnya memang diperuntukkan untuk muatan logistik atau kendaraan yang besar sehingga pengusaha logistik tidak memilih jalur lain di luar tol JORR.

Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Arie Setiyadi belum dapat memastikan kapan integrasi tol ini diterapkan lantaran tengah dalam tahap sosialisasi agar tidak terus menjadi polemik.

Menurutnya, tujuan integrasi tol JORR ini memang menguntungkan pengguna logistik, sehingga biaya logistik akan lebih murah, di samping mengatur volume dan beban truk logistik.

“Dengan penyederhanaan tarif ini dan peningkatan pelayanan akan ada penambahan pertumbuhan ekonomi,” katanya.

Sebelumnya, pengguna ruas tol JORR melakukan 2 hingga 3 kali transaksi untuk perjalanan lintas-seksi per ruas, mengingat tol JORR dikelola oleh Operator (Badan Usaha Jalan Tol/BUJT) yang berbeda-beda, sehingga masing-masing ruas tol memiliki gerbang pembayaran.

Dengan adanya integrasi sistem transaksi, maka lima gerbang tol akan dihilangkan yaitu gerbang tol (GT) Meruya Utama, GT Meruya Utama 1, GT Semper Utama, GT Rorotan, dan GT Pondok Ranji sayap arah Bintaro sehingga kemacetan di tengah ruas tol diharapkan berkurang.

Transaksi hanya akan dilakukan satu kali pada gerbang tol masuk (on-ramp payment).

Integrasi sistem akan menurunkan tarif tol JORR untuk kendaraan angkutan logistik golongan II, III, IV dan V sehingga dapat mendukung pembentukan sistem logistik nasional yang lebih efisien dan kompetitif.

KOMENTAR