Australia Berhasil Kurangi Pemakaian Plastik Hingga 80%

Adin

Wednesday, 05-12-2018 | 23:26 pm

MDN
Ikan paus mati setelah menelan 8 kg plastik [ist.]

Sydney, Inako

Pemakaian plastik secara masif di dunia selama beberapa dekade ini telah menyisakan masalah baru yakni sampah plastik.

Sampah plastik ini semua berakhir di tempat pembuangan sampah atau terbawa sampai ke lautan.

Yang menjadi masalah adalah butuh waktu ratusan tahun untuk bisa terurai menjadi bahan yang tidak berbahaya.

Masalah sampah plastik ini kini menjadikan kondisi darurat sampah plastik di seluruh dunia.

Untuk mengatasi hal ini, Australia membuat kebijakan melarang penggunaan kantong plastik dan kebijakan ini sudah menuai hasil yang menjanjikan.

Selama tiga bulan terakhir, dua jaringan supermarket terbesar di negeri kanguru tidak lagi memberi kantong plastik kepada pelanggannya.

Hal ini ternyata berhasil mengurangi konsumsi kantong plastik di negara tersebut sampai 80 persen.

Kebijakan melarang penggunaan kantong plastik untuk setiap transaksi awalnya mengalami kendala dan tidak berjalan mulus.

Kedua supermarket, yakni Coles dan Woolworths, mendapat kecaman publik ketika mereka mengumumkan tidak lagi menggunakan kantong plastik.

Hal ini dirasa menyulitkan pelanggan karena harus membawa tas belanja sendiri dari rumah.

Namun menurut Asosiasi Ritel Nasional (NRA) Australia, selama tiga bulan terakhir, perubahan radikal itu menurunkan sekitar 80 persen atau 1,5 miliar kantong plastik.

Ini artinya langkah kecil seperti yang dilakukan Coles dan Woolworths juga memberi dampak besar untuk lingkungan. "Saya pikir kita semua harus lebih sadar tentang dampak apa yang kita konsumsi dan gunakan, sebab kitalah yang bertanggung jawab," kata juru bicara NRA David Stout kepada The Guardian.

Dilansir ABC, Senin (3/12/2018), Stout mengatakan kebijakan itu merupakan langkah berani dari supermarket besar di Australia dan membuka jalan bagi bisnis yang lebih kecil.

"Supermarket besar mengetahui bahwa mereka menjual produk yang dibutuhkan, sehingga mereka tahu pembeli akan kembali lagi ke mereka," kata Stout.

"Jelas bahwa hal terbaik bagi bisnis lebih kecil adalah mereka tidak lagi menyediakan kantong plastik atau meminta pembeli membayar (plastik). Mereka sekarang bisa menjalankan strategi tersebut tanpa khawatir pembeli tidak akan menyukainya."

Stout berharap supermarket besar ini bisa terus melakukan kebijakan ini secara berkelanjutan dan melarang sepenuhnya penggunaan kantong plastik.

"Kita masih melihat banyaknya penggunaan kantong plastik pada makanan. Saya kira bagus bila kita melakukan pelarangannya untuk semua aspek," tukas Stout.

Sepertinya kebijakan ini bisa ditiru oleh pemerintah Indonesia untuk mengatasi dampak sampah plastik yang sudah menjadi polutan yang masif di lautan.

 

TAG#Australia, #Plastik

198735311

KOMENTAR