AwanTunai Raih Pendanaan Seri A Senilai US$4,3 Juta

Hila Bame

Thursday, 15-11-2018 | 14:42 pm

MDN
Ilustrasi (ist)

 

Jakarta, Inako

Kemajuan teknologi dan informasi sedang mendapat tempat di ranah bisnis yang sebelumnya tak pernah terbayangkan. Jika dulu tempat meminjam uang adalah bank atau lembaga pembiayaan semacam perusahaan leasing. 

Dari segi lokus  dan fungsi tidak pernah berubah, mereka tetap sebagai  lembaga yang menjual modal (uang) namun tata cara yang seratus persen berubah. Jaman now tata cara itu dinamai tekfin atau teknologi financial hal ini ditandai dengan hadirnya aplikasi pinjam uang berbasis digital lazim disebut Peer to Peer (P2P). 

Demikian salah salah satu perusahaan asal Singapura yang beroperasi di Indonesia dengan nama Awan Tunai, beroperasi dengan platform digital. 

"Harapan kami, AwanTunai dapat menjadi katalis (mempercepat)  bagi perbankan sehingga dapat menyediakan akses layanan kredit berkualitas tinggi yang terjangkau ke seluruh lapisan masyarakat," jelas Dino Setiawan, CEO Awan Tunai, Selasa (13/11/2018).

Perusahaan teknologi finansial AwanTunai meraih pendanaan Seri A senilai US$4,3 juta dari Insignia Venture Partners dan AMTD Group.

Putaran pendanaan itu turut melibatkan beberapa modal ventura lain seperti Global Brains, Fenox VC, dan afiliasi lainnya.

AwanTunai merupakan salah satu perusahaan teknologi finansial (tekfin) pinjam meminjam yang terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Perusahaan itu merupakan startup hasil inkubasi Paypal Singapura pada pertengahan 2018.

Didirikan oleh Dino Setiawan, Windy Natriavi, dan Rama Notowidigdo, AwanTunai merupakan solusi pembiayaan digital mikro yang bertujuan membantu mendigitalisasi bisnis Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM). AwanTunai membangun distribusi digital untuk merchant mikro agar dapat mengakses modal kerja serta menerima fasilitas pembiayaan digital dari konsumen.

AwanTunai menyediakan solusi pembiayaan yang holistik untuk merchant mikro dengan modal kerja untuk toko kelontong, bengkel sepeda motor, pengecer toko elektronik, apotek, dan pedagang mikro lainnya yang melayani kebutuhan rumah tangga sehari-hari serta melayani pembiayaan konsumen bagi para pelanggan dari merchant tersebut, sehingga membantu meningkatkan penjualan.

Biaya yang ditawarkan relatif rendah untuk pasar yang belum terjangkau oleh perbankan. Hal ini sejalan dengan upaya AwanTunai untuk memfasilitasi perbankan dan multifinance yang memiliki suku bunga rendah dan menyalurkannya kepada pihak-pihak yang unbankable.

CEO Awan Tunai Dino Setiawan menyatakan misi perusahaannya adalah membantu lembaga keuangan yang ada untuk mendistribusikan produknya sekaligus menurunkan biaya akuisisi nasabah.

Hingga Oktober 2018, AwanTunai telah melayani 300.000 aplikasi pinjaman. Perusahaan menargetkan dapat memberikan pinjaman modal kerja kepada 5000 merchant UMKM, seperti toko kelontong, bengkel dan toko susu pada akhir 2018.

Managing Partner Insignia Ventures Partners Yinglan Tan meyakini masa depan layanan keuangan berada di tangan layanan perbankan digital.

"Investasi kami di AwanTunai adalah salah bentuk dukungan kami untuk menjadi penyedia layanan perbankan yang ada serta mengadopsi teknologi yang diperlukan untuk mendistribusikan produk perbankan digital," tuturnya.

TAG#Finacial Teknologi, #OJK

163575348

KOMENTAR