Badan Investasi AS Apresiasi Atas Omnibus Law Cipta Kerja

.jpg)
Jakarta, Inako
United States International Development Finance Corporation (IDFC) atau Badan Investasi AS memberikan apresiasi atas pengesahan Omnibus Law Cipta Kerja pada 5 Oktober 2020 lalu.
Hal itu disampaikan oleh Chief Executive Officer (CEO) IDFC Adam Boehler. Ia menilai yang menjadi penghambat investasi di Indonesia selama ini adalah iklim bisnis yang dinilai sulit dan tidak ramah terhadap investor.
.jpeg)
Sekedar diketahui, IDFC merupakan lembaga pembiayaan investasi yang dibentuk atas mandat Kongres Amerika Serikat (AS) yang berfokus pada investasi di negara-negara berkembang.
Menurut Adam, Indonesia merupakan negara dengan penduduk terbesar keempat di dunia, namun hal ini tidak sejalan dengan realisasi investasinya. Karena itu, ia mengatakan bahwa berlakunya Omnibus Law Cipta Kerja merupakan satu langkah besar yang akan bisa memacu arus investasi asing ke depannya.
.jpeg)
"Kami sudah menunggu dan kami bersemangat karena omnibus law ini probisnis, menurut saya waktunya tepat," katanya dalam pertemuan dengan Kamar Dagang Indonesia (Kadin), Sabtu (24/10/2020).
Kemudian dalam Kesempatan yang sama, Ketua Umum Kadin Rosan Roeslani menyampaikan optimismenya terhadap Omnibus Law Cipta kerja. Rosan menilai UU ini akan menjawab tantangan yang dihadapi Indonesia saat ini, khususnya terkait dengan produktivitas dan penyerapan tenaga kerja.
TAG#Omnibus Law Cipta kerja, #Kadin, #Investasi, #Amerika Serikat, #IDFC, #Investor Asing, #Adam Boehler, #Rosan Roeslani
190232639
KOMENTAR