Bali Jadikan Budaya Lokal Sebagai Basis Pengembangan Wisata Perkotaan

Binsar

Friday, 07-09-2018 | 11:45 am

MDN
Ilustrasi Budaya Lokal Bali [ist]
"Pemerintah Provinsi Bali jadikan budaya lokal sebagai dasar dalam pengembangan pariwisata di daerah itu"

 

Denpasar, Inako –

Pemerintah Provinsi Bali melalui Dinas Pariwisata Kota Denpasar, mulai berupaya mengembangkan destinasi wisata yang berbasis budaya lokal sebagai cara untuk meningkatkan kunjungan wisatawan di perkotaan di seluruh wilayah Provinsi Bali.

Menurut Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Dinas Pariwisata Denpasar Ida Bagus Alit Surya Antara, upaya pengembangan pariwisata berbasis budaya lokal tersebut dalam pelaksanaannya akan didasari filosofi "Tri Hita Karana" atau tiga hubungan keseimbangan antara manusia dengan manusia, manusia dengan alam, manusia dengan Tuhan.

"Penyusunan rencana pengembangan destinasi wisata baru tersebut akan menyasar di Kelurahan Padangsambian, Kecamatan Denpasar Barat. Perencanaan penyusunan objek wisata baru perkotaan akan dilakukan di Padangsambian pada 30 September mendatang. Pada acara tersebut akan dilakukan penyuluhan mengenai potensi pementasan seni budaya serta situs dan ritus sejarah yang ada di desa setempat sebagai kearifan lokal," ujarnya.

Penyampaian materi guna menggugah partisipasi masyarakat sebagai penggerak pariwisata dengan menampilkan beragam pentas seni, salah satunya kesenian Bondres Celekontong Mas.  

"Pelaksanaan penyuluhan kepariwisataan dilaksanakan dengan harapan masyarakat dapat memahami arti penting pengembangan pariwisata dan menumbuhkan sadar wisata dalam rangka menciptakan kondisi yang kondusif di Kota Denpasar, melalui sapta pesona yaitu menciptakan kondisi destinasi yang aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan menciptakan kenangan yang positif bagi wisatawan yang berkunjung," ujarnya.

Menurut Alit Surya, keberadaan Kelurahan Padangsambian saat ini dengan beragam potensi sangat cocok untuk mengembangkan pariwisata berbasis ekonomi kreatif. Seperti perajin patung, kuliner, dan pasar. Selain itu, terdapat tradisi, situs dan ritus kebudayaan yang menarik wisatawan untuk datang ke Padangsambian.

"Dalam pengembangan pariwisata, pemerintah bertindak sebagai fasilitator dan pemangku kepentingan sebagai pemberi modal, sehingga untuk menggerakan diperlukan peran aktif masyarakat yang bersinergi," ujarnya.
 

KOMENTAR