Balon Gubernur Karolin Tepis Isu Politik Dinasti di Kalbar

Pontianak, Inako –
Bakal calon gubernur Kalimantan Barat Karolin Margret Natasa membantah adanya politik dinasti yang saat ini diperbicangkan banyak orang di daerah itu.
"Terkait dengan anggapan politik dinasti, saya kira merupakan proses dari kaderisasi partai, jadi bukan sesuatu yang mendadak," ungkap Karolin seusai menjalani pemeriksaan kesehatan kejiwaan di RSJ Daerah Sungai Bangkong, Pontianak, Kamis (11/1/2018).
Karolin Margret Natasa mendaftarakan diri menjadi bakal calon gubernur Kalimantan Barat untuk periode 2018 – 2023 dalam Pilkada Juni mendatang.
Karolin merupakan putri pertama Cornelis yang saat ini menjabat Gubernur Kalbar dua periode berturut-turut. Selain menjabat sebagai gubernur, Cornelis juga menjabat ketua DPD PDI Perjuangan Kalimantan Barat.
Karolin mengaku, dirinya mengikuti semua ketentuan formal sebagaimana ditetapkan undang-undang, termasuk tahapan-tahapan yang harus dilalui oleh setiap rang yang mau maju dalam pilkada.
"Terlepas dari dinasti atau bukan, saya kira semua calon wajib memenuhi tahapan dan ketentuan yang berlaku sesuai dengan peraturan perundang-undangan," tambahnya.
Menurut Karolin, yang paling penting adalah bagaimana semua pihak mengawasi bakal calon yang akan mengikuti kontestasi ini, baik yang dicap memiliki aliran darah dinasti seperti dirinya ataupun yang bukan.
Karolin mengikuti kontestasi Pilkada Kalbar bersama bakal calon wakil gubernur Suryadman Gidot yang merupakan Bupati Bengkayang dua periode dan juga ketua DPD Partai Demokrat Kalbar.
Pasangan bakal calon ini diusung partai politik dengan dukungan 27 kursi di DPRD Kalbar, dengan komposisi PDI-P 15 kursi, Partai Demokrat 9 kursi, dan PKPI 3 kursi
TAG#Karolin Natasa, #Pilkada Kalbar, #Politik Dinasti
198745137
KOMENTAR