Bangayo, Usaha Kuliner di Lahan Yang Salah

Tarakan, Inako
Kehadiran Bangayo yang digadang-gadang oleh Walikota Tarakan, Khairul sebagai pusat wisata kuliner kini mulai terlihat dampaknya bagi warga sekitar. Banyak warga yang merasa terganggu dengan hadirnya Bangayo yang bertempat di ruas jalan Gajah Mada, di depan Kawasan Konservasi Mangrove dan Bekantan.
Selain itu dilihat dari segi kesehatan juga sangat tidak sehat, mengingat lapak penjual disekitar Bangayo berbatasan langsung dengan jalan dan ruang terbuka padat kendaraan, sehingga debu dan polusi hinggap hingga ke makanan pengunjung.
Yudi salah seorang warga yang tinggal disekita Bangayo mengatakan selain tidak nyaman juga membahayakan nyawa jika ada yang tidak melihat plang karena kawasan itu sendiri penerangannya minim.
"Bisa saja orang tidak melihat atau tidak mengingat dengan adanya Bangayo ini sehingga laju dan berakhir menabrak pembatas jalan" paparnya.
Yang baru saja dikhawatirkan Yudi benar terjadi, Lili (nama samaran) tidak melihat adanya plang pembatas jalan sehingga mengerem mendadak dan terlempar dan menghantam badan jalan.
Menurut pengakuannya ia sama sekali lupa dan tidak bisa melihat plang Bangayo dari jauh, karena seingatnya jalanan ini kosong ketika malam.
Dari pantauan lapangan akses jalan juga sulit jika terjadi kebakaran atau kejadian yang bersifat darurat karena jalan kecil dan akses cukup sulit jika harus berbelok dulu. Seperti diketahui sudah sejak 1 September Gubernur meminta agar Bangayo bubar, namun pemerintah kota Tarakan masih tetap memberi izin kepada Bangayo hingga berita ini diturunkan.
TAG#Kaltara Bangayo Kuliner Tarakan
198735151
KOMENTAR