Banjir Belum Surut, Ribuan Jiwa Mengungsi

Shanty

Thursday, 20-02-2020 | 23:16 pm

MDN
Pengungsi banjir di Masjid Al-Karomah, Tirto, Kota Pekalongan. (Foto: PMI Kota Pekalongan).

Kota Pekalongan, Inako

Hingga malam ini, banjir masih merendam hampir diseluruh Kota Pekalongan. Ribuan warga terdampak banjir, masih mengungsi disejumlah titik pengungsian.

Berdasarkan data dari BPBD Kota Pekalongan, titik pengungsian berada di beberapa lokasi, diantaranya Masjid RSUD Bendan Kelurahan Bendan Kergon, Masjid Al-Karomah Tirto, Mushola Al Ihsan Tirto, Aula Kelurahan Tirto, Aula Kecamatan Pekalongan Barat, Mushola Al Muhibbin Tirto, Masjid Muhajirin Pabean dan beberapa titik lokasi pengungsian mandiri yang dibuat oleh warga sekitar.

Wakil Walikota Pekalongan, HA Afzan Arslan Djunaid menyampaikan wilayah kecamatan yang terdampak parah yakni Kecamatan Pekalongan Barat, seperti di Kelurahan Tirto, Pasirkratonkramat dan hampir merata di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara.

“Kemudian Kecamatan Pekalongan Selatan ada dua daerah yaitu Kelurahan Banyurip dan Jenggot, Kecamatan  Kecamatan Pekalongan Timur yang terdampak di Kelurahan Poncol, Klego,” paparnya, Kamis (20/2/2020).

Aaf menegaskan mengenai penyaluran bantuan logistik, pihaknya meminta bagi mereka yang hendak menyalurkan bantuan korban banjir dapat disalurkan melalui Posko Tanggap Darurat Bencana yang berlokasikan di Stadion Hoegeng, Kraton Kidul, Kecamatan Pekalongan Barat, Kota Pekalongan.

“Himbauan kepada masyarakat yang mau memberikan bantuan bisa langsung ke Posko Tanggap Darurat yang ada di Stadion Hoegeng agar semua tercatat dan bantuan bisa diberikan lewat satu pintu, baik itu bantuan logistik, beras, mie instan, nasi bungkus bisa melalui posko tanggap bencana tersebut,” tegas Aaf.

Kepala Pelaksana Harian (Kalakar) BPBD Kota Pekalongan, Saminta menambahkan berdasarkan laporan kebencanaan yang berhasil dikumpulkan BPBD Kota Pekalongan, penyebab banjir adalah tingginya intensitas hujan disertai petir sejak Rabu malam hingga Kamis dini hari, yang mengakibatkan Sungai Meduri dan Sungai Bremi meluap serta luncuran drainase yang mengarah di beberapa wilayah rawan banjir. Ketinggian banjir bervariatif antara 10 cm hingga 70 cm.

“Kami telah melakukan monitoring pemantauan titik banjir, menyiapkan titik pengungsian dan deteksi kebutuhan pengungsian, selalu mengkoordinasikan dengan seluruh elemen kebencanaan (pihak terlibat) untuk membagi tugas di Pos Komando BPBD jauh jauh hari sebelumnya yang dilanjutkan dengan evakuasi warga oleh tim Satgas dibantu relawan, PMI, Dinas Kesehatan dan TNI, Polri, kemudian mendistribusikan logistik dan kebutuhan awal pengungsian,” papar Saminta.

Sementara itu berdasarkan data sementara dari PMI Kota Pekalongan, jumlah pengungsi mencapai 1.347 jiwa yang tersebar disejumlah titik pengungsian. Jumlah tersebut dapat berubah sewaktu-waktu dengan kondisi banjir yang hingga malam ini masih merendam Kota Pekalongan.

 

 

KOMENTAR