Bansos Tak sampai, Banyak warga Tanpa Identitas, Ungkap IKI

Hila Bame

Wednesday, 17-02-2021 | 16:48 pm

MDN

 

 

Jakarta, Inakoran

 

Bansos tak sampai, layaknya hati ingin memeluk gunung, manalah mungkin tanpa ada identitas diri, bisa menerima manfaat bansos. 

Serombongan ibu - ibu serempak berteriak,  tolong bantunnya pak, banyak keluarga terdekat hanya melotot bansos,  tak berdaya meraihnya, tungku api mereka sejak lama tumbuh cendawan seperti musim hujan menumpahkan airnya  tiada terkira.


BACA: 

Saya Bangga Menjadi Buzzer



BACA: 

Dr. Emrus Sihombing: Kritik layaknya Mesin Demokrasi

 


 

Menurut  peneliti Institut Kewarganegaraan Indonesia (IKI) banyak warga negara tidak peduli dengan identitas diri seperti barcode  yang melekat  pada barang dagangan di minimarket, supermarket hingga hipermarket. Minta ampun kacaunya. 

Jelas mengerti,  seperti apa kacaunya jika barang dagangan di supermarket, tidak terdata, tidak teridentifikasi demikian warga negara tanpa identitas,  hanya berkerumun dibalik bayangan tumpukan tumpukkan bansos yang menggunung, tetangga senyum sebaliknya mereka menggerutu tiada bertepi.

Peneliti IKI becerita sosialisasi tentang tata cara mengurus dokumen kewarganegaraan telah dilakukan  lembaga tersebut disetiap daerah di seluruh Indonesia. 

Peneliti IKI dan relawan tangguhnya melakukan sosialisasi di berbagai  pemerintahan kota/kabupaten bahkan, sekolah-sekolah disasar sebagai wadah kampanye.

Meski demikian persoalan kepemilikan identitas warga ternyata tidak mudah oleh karena berbagai alasandari  tidak memiliki Akta Pernikahan, tidak punya Kartu Keluarga, Akta Kelahiran hingga Kartu Tanda Penduduk (KTP). 

Ketiadaan identitas membawa dampak bagi warga, tidak dapat menerima bantuan sosial  dan bantuan lainnya hingga akses perbankan untuk  mendapatkan modal usaha skala kecil menengah atau UMKM.

 

KOMENTAR