Banyak Lahan Pertanian Rusak Akibat Gempa, Petani Palu Kesulitan Dapat Bahan Baku Bawang Goreng

Palu, Inako
Bencana alam gempa bumi 7,4 SR yang menimbulkan tsunami dan likuefaksi di sejumlah wilayah di Kota Palu dan Kabupaten Sigi tahun lalu mengakibatkan banyak lahan pertanian menjadi rusak.
Akibatnya, banyak pelaku usaha termasuk usaha bawang goreng mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku lantaran lahan pertanian bawang mengalami kerusakan pasca gempa tersebut.
Sri Rejeki, salah seorang pelaku usaha yang bergerak di bidang usaha bawang goreng di Kota Palu, Selasa mengatakan, saat ini dirinya mengalami kesulitan mendapatkan bahan baku barang goreng karena harus didatangkan dari Palasa, Kabupaten Parigi Moutong.
“Bencana alam tersebut menyebabkan banyak lahan pertanian dan perkebunan di Kabupaten Sigi hancur dan hingga kini belum juga dikelola para petani, sebab irigasi yang selama ini mengairi lahan pertanian di sejumlah kecamatan di Kabupaten Sigi rusak total,” akunya.
Karena kesulitan bahan baku bawang goreng, para pengusaha terpaksa mengurangi produksi.
"Hari ini kami hanya bisa memproduksi bawang goreng sebanyak 70 kg saja," kata dia.
Menyangkut harga, Sri mengatakan tidak menaikkan harga, meski bahan baku bawang goreng sulit diperoleh. "Kami tidak akan menaikkan harga bawang goreng. Harga penjualan tetap mengacu kepada standar harga yang kami sudah tetapkan yakni Rp300.000/kg ," katanya.
Menurut Sri, saat ini banyak lahan yang belum digarap petani sebab tidak ada irigasi. Tanah-tanah yang selama ini ditanami berbagai komoditi pertanian dan hortikultura, termasuk bawang untuk bahan baku bawang goreng hanya dibiarkan telantar.
"Ini penyebab utama stok bahan baku bawang goreng sangat kurang di pasaran di Kota Palu sehingga pelaku usaha industri bawang goreng dihadapkan pada kesulitan bahan baku dan sangat berpengaruh terhadap produksi dan biaya operasional yang cenderung membengkak," ujar Sri.
TAG#Usaha Bawang Goreng, #Palu, #Bencana Gempa
198737237

KOMENTAR