Batik Bono Pelalawan Tembus Pasar Mancanegara

Pekanbaru, Inako –
Batik Bono hasil produksi Rumah Batik Andalan Binaan PT Riau Andalan Pulp and Paper, kini mulai merambah pasar internasional.
Hal ini sangat dimungkinkan, mengingat batik sudah mendunia sehingga dapat diterima dengan mudah oleh masyarakat di pasar internasional.
"Kami sudah mendistribusikan sampai ke Prancis, Brazil, Hongkong. Kita kenalkan kepada tamu kita yang datang dari luar negeri, biasanya mereka bawa untuk oleh-oleh, ini sekalian promosi batik kita di sana," kata Koordinator Pemberdayan Masyarakat PT RAPP, Neneng, di Pelalawan baru-baru ini.
Neneng menjelaskan, pihakn ya terus menangkap sejumlah peluang guna memperkenalkan batik Bono ke pasa r internasional. Salah-satu peluang yang ditangkap oleh Rumah Batik Andalan yakni kunjungan tamu dari mancanegara ke PT Riau Andalan Pulp and Paper.
“Kehadiran warga negara asing ternyata memberikan efek ganda bagi produksi kain batik bermotif Bono asal Kabupaten Pelalawan tersebut, tak hanya dari perspektif peningkatan omzet, tetapi dari promosi yang gencar dilakukan,” tuturnya.
Neneng menyebutkan, pemerintah turut bersumbangsih menyuarakan promosi kain batik ini hingga ke luar daerah. Kehadiran Batik Bono dalam setiap gelar pameran, baik di Riau maupun di tingkat nasional membuat batik khas melayu ini kian dikenal masyarakat.
"12 Kabupaten/kota di Riau juga telah menjadi pelanggan tetap kami," sebut Neneng.
Sementara itu, batik dengan corak Bono sendiri diambil dari Ombak Bono yang merupakan fenomena alam yang luar biasa terjadi di Muara Sungai Kampar, Kabupaten Pelalawan. Ombak Bono kemudian diabadikan ke dalam bentuk corak batik, yang menjadi salah-satu motif favorit dari Batik Bono.
Tidak hanya, bercorak ombak bono, batik ini juga memiliki motif dengan keindahan alam, flora dan fauna lokal yang dimiliki di antaranya motif daun akasia, motif daun eukaliptus, daun timun suri, dan motif lainnya. Hingga kini, Rumah Batik Andalan telah memproduksi seratusan motif.
Lebih lanjut, Neneng menginformasikan, Rumah Batik Andalan Binaan PT RAPP memproduksi 200 hingga 500 lembar kain perbulannya dengan harga jual cukup terjangkau dengan kisaran Rp150 ribu per lembar.
"Kalau satu motif saja biasanya Rumah Batik Andalan bisa memproduksi hingga 500 bahan per bulan. Tetapi kalau motifnya berbeda biasanya hanya 200 bahan per bulan," sebut Neneng.
Untuk pengrajin batik sendiri, pihaknya memperdayakan masyarakat tempatan yang mayoritas kaum perempuan. Mereka awalnya diberi pelatihan hingga mahir sebagai pengrajin batik. Bahkan, mereka sanggup menularkan ilmunya ke masyarakat yang ingin serius belajar membatik.
"Ibu-ibu di sini yang jumlahnya sembilan orang, penghasilannya Alhamdulillah Rp3 juta per bulan. Tentu kami harapkan dapat membantu perekonomian keluarga mereka," sebutnya.
TAG#Batik Bono, #Rumah Batik, #PT Riau Andalan Pulp and Paper, #Psar internasional
198737401
KOMENTAR