Beberapa Atlet LGBTQ+ Di Olimpiade Tokyo 2021

Binsar

Monday, 26-07-2021 | 06:08 am

MDN
Matthew Mitcham, seorang atlet LGBT (sumber. johnmcrae.com)

 

 

Jakarta, Inako

LGBTQ+ telah memperjuangkan hak-hak mereka di banyak negara selama beberapa tahun. Sementara beberapa negara kini telah mengakui identitas mereka, beberapa masih menemukan stigma di sekitarnya. Dalam skenario seperti itu, di mana atlet LGBTQ+ secara terbuka berpartisipasi dalam Olimpiade, mereka mengirim pesan yang sangat kuat untuk inklusivitas gender.

Olimpiade adalah platform yang selalu meningkatkan partisipasi mereka dan seiring waktu, jumlah mereka meningkat dalam berbagai olahraga. Pada 2012, ada 23 Olympians LGBTQ+ secara terbuka di Olimpiade London, meningkat menjadi 56 di Olimpiade Rio 2016 dan sekarang lebih dari 160 berkompetisi di Tokyo.

Berikut, beberapa LGBT yang berpartisiapsi di Olimpiade Tokyo 2020

Laurel Hubbard

 

Hubbard adalah atlet trans pertama yang berkompetisi di Olimpiade modern. Atlet berusia 43 tahun itu akan bertanding di kategori angkat besi 87 kg putri. Setelah pemeriksaan kualifikasi tertentu, pejabat memilihnya untuk tim angkat besi wanita. Sebelum keluar sebagai transgender, dia biasa berpartisipasi dalam acara pria.

Dutee Chand

 

 

Dutee, pelari cepat India keluar sebagai lesbian setelah mengungkapkan hubungan sesama jenisnya. Dia akan terlihat di Tokyo, mewakili India di nomor lari 100m dan 200m.

Rashida Ellis

 

 

Dia akan terlihat bersaing untuk Amerika Serikat sebagai salah satu dari enam anggota tim tinju Olimpiade AS. Olimpiade Tokyo adalah debutnya di Olimpiade dan akan mengincar medali emas.

Markus Thormeyer

 

 

Thormeyer akan bersaing untuk Kanada dalam gaya punggung 200m. Dia keluar sebagai gay dan telah mengantongi sejumlah medali dan piala untuk Kanada dalam renang.

Quinn

Quinn keluar sebagai trans mononim dan akan bersaing untuk tim sepak bola Wanita Kanada. Quinn lebih suka disebut sebagai 'mereka/mereka'. Dengan demikian, mereka akan terlihat di lapangan sepak bola di Olimpiade Tokyo.

Dalam jumlah rekor, Amerika Serikat telah mendatangkan 30 pemain LGBTQ+ untuk berlaga di Olimpiade Tokyo 2021 disusul Kanada (16), Inggris (16), Belanda (16), Brasil (14), dan lainnya.

Di Olimpiade, banyak atlet lain akan terlihat mendukung masyarakat. Selain itu, kapten tim hoki wanita Jerman, Nike Lorenz telah memutuskan untuk mengenakan ban lengan pelangi untuk menunjukkan solidaritas dengan komunitas LGBTQ+ di semua pertandingannya. Insiden yang menggembirakan ini akan mendorong komunitas LGBTQ+ untuk berpartisipasi, tampil, dan unggul dalam olahraga.

TAG#lgbt, #olimpiade, #tokyo 2020

190232174

KOMENTAR