Begini Nasib Pekerja RI di Era Revolusi Industri 4.0

Sifi Masdi

Sunday, 20-01-2019 | 16:12 pm

MDN
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara [inakoran.com)

Jakarta, Inako

Pemerintah harus segera bersiap menghadapi era Revolusi Industri 4.0. Indikasinya mulai terlihat dari pemutusan hubungan kerja (PHK) terhadap 50 ribu karyawan bank di Indonesia sejak 2016 yang dinilai karena akumulasi beberapa faktor di antaranya efisiensi dan disrupsi teknologi. 

Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara menuturkan, revolusi industri 4.0 memang sebuah keniscayaan. Ia mengakui, memang dengan masuknya industri 4.0, itu ada pekerjaan-pekerjaan yang digantikan dengan robot, dan berkurangnya lapangan pekerjaan.

"Tapi kita harus pro-aktif. Misalnya, pemerintah kan punya program satu juta rumah, kalau bikin sejuta rumah tapi masih manual, lama kan jadinya, makanya pakai 3D printing satu hari satu rumah," kata Rudiantara kepada media ketika dijumpai di sebuah acara, di Jakarta, Sabtu (19/1/2019).

Pertanyaan, lanjut Rudiantara, kemana nanti pekerja manualnya? "Nah, di sinilah kita pro-aktif, kita didik dulu pekerjanya jadi operator 3D printer misalnya," katanya.

"Jadi menurut saya, saya melihatnya lebih banyak potensi lapangan pekerjaan baru dibanding yang hilang," tambah pria yang akrab dipanggil Chief Rudiantara ini.

Selain itu, untuk menghadapi gelombang industri 4.0 ini, Rudiantara mengatakan, Pemerintah juga telah memfasilitasi pelatihan-pelatihan ketenagakerjaan dengan sertifikasi, lalu dihubungkan dengan platform perusahaan yang mencari talent, bernama karir.com.

"Jadi, dari sini nanti begitu lulus sebagian juga sudah masuk ke karir.com, jadi sertifikasinya bukan hanya skill-nya di sini tapi sertifikasi SKKNI (Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia) yang berlaku di ASEAN," tandas Rudiantara.

 

KOMENTAR