Begini Penjelasan Timses Jokowi Terkait Strategi Menyerang Erick Thohir

Jakarta, Inako
Sekretaris Tim Kampanye Nasional Jokowi - Ma'ruf, Verry Surya Hendrawan, mengklarifikasi maksud Erick Thohir, ihwal pernyataan Ketua TKN itu yang menyebut akan mulai melakukan strategi ofensif atau menyerang dalam kampanye pemilihan presiden 2019.
"Pernyataan Pak Erick soal langkah menyerang itu dalam perspektif narasi memenangkan kompetisi, bukan untuk menghancurkan lawan," ujar Verry lewat pesan suara via WhatsApp, Jumat (14/12/2018).
Menurut Verry, sejak awal timnya konsisten melaksanakan komitmen bahwa pilpres merupakan ajang kompetisi, bukan pertempuran. "Kami akan mengedepankan narasi positif, adu program, dan gagasan," ujar Verry.
Sebelumnya, Erick Thohir menyatakan kubunya akan mulai bertindak ofensif saat berpidato dalam acara Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Direktorat Hukum dan Advokasi di Hotel Acacia, Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis 13 Desember 2018.
“Karena kemarin kami sudah diserang, bahkan ada kampanye PKI (Partai Komunis Indonesia) segala, jadi mau tidak mau kita harus ofensif sekarang,” kata Erick Thohir.
Erick menyebut, selama ini kubunya sudah cukup bersabar menghadapi isu PKI. Kasus e-KTP tercecer yang ditemukan dalam karung di daerah Pondok Kopi, Jakarta Timur, juga dikait-kaitkan dengan paslon 01 itu.
Menurut Verry, keresahan Erick tersebut wajar karena pihaknya selalu dalam posisi disudutkan.
"Jadi, narasi Pak Erick itu disampaikan untuk mendudukkan berbagai permasalahan dalam perspektif hukum. Perintah ofensif tersebut mohon dilihat dalam penegakan bersifat hukum," ujar Verry Surya Hendrawan.
TAG#Pilpres 2019, #Strategi Menyerang, #Jokowi-Ma’ruf, #Erick Thohir
190215221
KOMENTAR