Bendungan Ameroro Bakal Jadi Pengendali Banjir dan Penyuplai Air Bersih Konawe-Kendari

Sifi Masdi

Thursday, 30-12-2021 | 20:38 pm

MDN
Progres pembangunan Bendungan Ameroro di Kabupaten  Konawe [dok:pupr]

 

 

Kendari, Inako

Pembangunan bendungan Ameroro bertujuan untuk memperkuat suplai air irigasi dan pengendalian banjir di Provinsi Sulawesi Tenggara. Bendungan yang berada di Desa Tamesandi, Kabupaten Konawe ini ditargetkan selesai konstruksi pada tahun 2023.

BACA JUGA:  Update Virus Corona 30 Desember 2021: Tambah 189  Kasus Baru

Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam kunjungan kerja di Bendungan Ameroro beberapa waktu lalu menyampaikan Bendungan Ameroro merupakan satu dari tiga bendungan yang disiapkan untuk mengurangi risiko banjir dan menambah suplai air irigasi di Sulawesi Selatan.

 

Bendungan pertama adalah Ladongi dengan kapasitas memiliki kapasitas tampung 45,9 juta m3 dan luas genangan sebesar 222 hektare akan dimanfaatkan untuk mengurangi risiko banjir sebesar 176,62 m3/detik dan mengairi area irigasi seluas seluas 3.604 hektare.

BACA JUGA:  Ini Alasan Ferran Torres Memilih Hengkang ke Barcelona

Kedua Bendungan Ameroro memiliki kapasitas tampung 54,53 juta m3 dengan luas genangan 244,06 hektare. Ketiga Bendungan Pelosika yang nantinya akan membendung Sungai Konawe dan kini masih dalam tahan persiapan (review design).

 

Bendungan Ameroro sendiri mulai dikerjakan pada 2020 dengan biaya APBN sebesar Rp1,6 triliun. Saat ini progres konstruksinya mencapai 26,82% dengan target selesai 2023.

Pembangunan Bendungan Ameroro dilaksanakan dalam 2 paket pekerjaan, yakni Paket I oleh kontraktor PT Wijaya Karya-PT Sumber Cahaya Agung-PT Basuki Rahmanta Putra (KSO) dan Paket II PT Hutama Karya- PT Adhi Karya (KSO). Bendungan ini didesain dengan tipe urugan yang memiliki tinggi puncak mencapai 82 meter, panjang bendungan 324 meter, dan lebar 12 meter.

 

BACA JUGA:  Rehabilitasi Tiga Pasar di Jawa Tengah Perkuat Ekonomi Masyarakat

Sebagai daerah penyangga Kota Kendari,  Kabupaten Konawe diperkirakan akan terus berkembang salah satunya melalui pengembangan industri nikel serta sektor pertanian, perikanan, dan peternakan yang membutuhkan air baku bersumber dari bendungan. Penyelesaian Bendungan Ameroro diproyeksikan dapat memenuhi kebutuhan air baku sebesar 511 liter/detik.

 

 

 

KOMENTAR