Bertahan di Liga Super, UEFA Beri Peringatan Terakhir Untuk Barcelona, Real Madrid dan Juventus

Jakarta, Inako

Badan tertinggi sepakbola Eropa, UEFA memberi peringatkan terakhir untuk Juventus, Barcelona dan Real Madrid. Peringatan tersebut berkaitan dengan sikap ketiga klub itu yang hingga saat ini tetap kekeuh meneruskan kompetisi baru bernama Liga Super Eropa.

Sebelumnya, Barcelona, Real Madrid dan Juventus bersama sembilan klub lain, bersepakat membentuk kompetisi Liga Super.

Akan tetapi, dalam perjalanannya, sembilan klub menyatakan mengundurkan diri dari kompetisi itu. Kesembilan klub tersebut adalah Arsenal, AC Milan, Atletico Madrid, Chelsea, Inter Milan, Liverpool, Manchester City, Manchester United, dan Tottenham Hotspur.

Meski kesembilan tim ini mengundurkan diri, Barcelona, Real Madrid dan Juventus tetap bertahan di kompetisi itu.

UEFA dan FIFA beberapa kali mengeluarkan ancaman bagi ketiga tim itu, akan tetapi, ancanam tersebut nampaknya tidak dianggap sebagai sesuatu yang serius.

Salah satu ancaman yang dilontarkan UEFA adalah soal larangan bagi ketiga tim tersebut untuk ikut dalam kompetisi Eropa yang berada di bawah UEFA yakni Liga Champions dan Liga Eropa.

Presiden UEFA, Aleksander Ceferin, dalam beberapa kesempatan menegaskan bahwa pihaknya bakal membawa kasus ketiga tim tersebut ke sebuah masalah yang lebih serius. Ceferin menyebut masalah itu akan segera dirujuk ke Badan Disipliner UEFA yang kompeten.

“Kami akan terus bergerak maju, UEFA telah memiliki semua hak untuk mengambil tindakan apa pun yang dianggap pantas terhadap klub-klub yang sejauh ini menolak untuk meninggalkan apa yang disebut 'Liga Super Eropa'. Masalah ini akan segera dirujuk ke badan disipliner UEFA yang kompeten, ” ujar Ceferin, mengutip dari laman resmi UEFA, Sabtu (8/5/2021).

Sikap tegas UEFA rupanya bukan saja dialamatkan kepada Barcelona, Juventus dan Real Madrid. Kepada sembilan tim yang telah menyatakan mengundurkan diri dari Liga Super pun, UEFA juga masih menjatuhkan snaksi. Sanski dimaksud berupa pemotongan 5 persen dari total kompetisi kompetisi Eropa mereka selama satu musim.

Tak hanya itu saja, ada perjanjian yang dibuat UEFA dengan klub kesembilan tersebut. Perjanjian itu terkait UEFA akan memberikan denda sampai 100 juta euro atau sekira Rp1,7 triliun jika ada tim yang berusaha lagi untuk bermain di kompetisi yang tidak sah seperti halnya Liga Super Eropa.

Ada juga perjanjian di mana kesembilan klub harus membayar 50 juta euro (Rp859 miliar) jika melanggar komitmen lainnya yang sudah dibuat dengan UEFA. Semua undang-undang yang jelas dipersiapkan agar klub-klub yang eksis pendiri Liga Super Eropa itu tidak merekomendasikan membangun kompetisi lagi.