Bertahun-tahun Hidup Dalam Rumah Tidak Layak Huni, Keluarga Ini Butuh Perhatian Khusus

BORONG, MANGGARAI TIMUR NTT.INAKORAN. COM,
keluarga besar Bapak Antonius Atom (47) dan ibu Wihelmina Fel (45) hidup bersama tuju (7) orang anak dan dua (2) orang cucunya didalam rumah yang berukuran kecil mereka hidup dengan sejumlah 11 orang didalam rumah bambu Sudah bertahun-tahun itu. mereka pun tinggal di RT 08 dikampung wuas, Desa Rende Nao, Kecamatan Lamba Leda Timur, Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT).
Pantauan Media ini pada ( 25/2/2022), Tampak terlihat Bapak Antonius Atom dan Ibu Wihelmina Fel berdiri didepan pintu rumah mereka dengan wajah yang sangat sedih.
kondisi rumah bapak Antonuis Atom ini Sebenarnya tidak layak lagi untuk di huni.namun, mereka tetap tabah dan setia menjalankan hidup yang berpas-pasan bersama ketuju orang anak dan dua orang cucu mereka dalam rumah bambu ini.
Bapak Antonius dan Ibu Wihelmina Fel mengatakan kepada media ini, kami selama ini tidak pernah diperhatikan oleh pemerintah dalam hal ini dari segi rumah tinggal atau rumah bantuan layak huni. lihat saja kondisi rumah kami ini pak, tidak pernah diperbaiki karena keadaan ekonomi tidak pas untuk memperbaiki rumah kami ini.
"Jujur pak beberapa tahun yang lalu, ada petugas dari desa mereka datang untuk foto rumah kami ini, ketika ditanya untuk apa pak foto rumah kami ini, jawaban dari (petugas) waktu itu supaya dapat bantuan rumah layak huni bapak dan ibu.kami sudah lupa berapa orang yang datang foto, karena sudah sangat lama sekali.
Namun, sampai sekarang tidak ada jawaban untuk memperbaik atau memperhatikan rumah tinggal kami ini pak", keluh bapak anton dan ibu wihelmina.
Kami butuh bantuan rumah layak huni baik dari pemerintah maupun pihak yang bisa membantu. kalau untuk memperbaiki kondisi rumah ini kami sendiri tidak bisa berbuat apa-apa karena keadaan ekonomi keluarga kami hanya pas-pasan saja.
"Keluarga bapak Anton dan ibu Wihelmina, (kami) hanya mendapat bantuan berupa PKH (pemberi keluarga harapan) dari pemerintah pusat, sementara untuk bantuan dari pemerintah setempat seperti Bantuan Rumah layak huni tidak pernah ada, buktinya sekarang kami masih tinggal didalam rumah bambu yang sederhana ini", bebernya.
Bapak Anton dan ibu Wihelmina pun berharap agar ada batuan dari pihak yang lain untuk bisa memperbaiki rumah tinggal ini, semoga ada pihak lain yang mendukung keluarga bapak anton dan ibu wihelmina ini.
Keadaan rumah ini sangat sederhana dan ukurannya kecil yang hanya beratapkan pake bambu dan dindingnya dibuat dari bambu juga.
"kami butuh perhatian dan peduli dari pemerintah terhadap rumah tinggal ini, beberapa tahun lalu kami mendengar bahwa ada rumah bantuan layak huni dari pemerintah, namun hingga kini keluarga kami ini tidak pernah disentuh oleh pemerintah untuk dapat bantuan rumah layak huni", tutur mereka
"Mohon Dukungan serta doa dari kita semua agar keluarga besar Bapak Antonius Antom dan Ibu Wihelmina Fel mendapat respon yang baik dari pemerintah maupun dari pihak lain yang membantu keadaan rumah tinggal mereka ini.
Penulis: Agustinus Ardi
TAG#matim
198730795

KOMENTAR