BMKG Belum Melihat Aktivitas Vulkanis di Gunung Merapi Akibat Gempa Yogya

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyatakan gempa tektonik berkekuatan magnitudo 6,0 yang mengguncang wilayah Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta pada Jumat malam, 30 Juni 2023, tidak memicu aktivitas vulkanis di Gunung Merapi. Hal itu disampaikan Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, usai memantau perkembangan aktivitas Gunung Merapi melalui aplikasi mobile MAGMA Indonesia.
Dalam konferensi pers melalui Youtube Info BMKG, Jumat (30/6) Dwikorita mengatakan, secara faktual ada korelasi gempa dan aktivitas vulkanis, namun, hal itu tidak secara otomatis.
Menurut Dwikorita, pantauan terkini Badan Geologi Pusat Klimatologi dan Mitigasi Bencana Geologi, yang berada di bawah Kementerian ESDM, menunjukkan tidak ada perubahan aktivitas vukanik di sekitar wilayah kejadian gempa di Yogyakarta.
Meski demikian, Dwikorita meminta masyarakat mengakses aplikasi MAGMA Indonesia secara mandiri untuk mengetahui perkembangan terkini sehingga terhindari dari informasi hoaks perihal dampak gempa.
Sementara itu, Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,63 lintang selatan dan 110,80 bujur timur, atau tepatnya 86 km barat daya Bantul berlokasi di laut pada kedalaman 25 km.
TAG#gempa bumi, #yogyakarta, #aktivitas vulkanis, #gunung merapi, #bmkg
190215383
KOMENTAR