BMKG Minta Masyarakat Di Wilayah Indonesia Timur Waspadai Cuaca Ekstrim Pekan Ini

Binsar

Wednesday, 08-05-2019 | 16:06 pm

MDN
Ilustrasi [ist]

Manokwari, Inako –

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengimbau masyarakat di Indoensia bagian timur untuk berwaspada lantaran cuaca ekstrim bakal melanda wilayah itu dalam sepekan ke depan.

Dalam siaran pers, Rabu (8/5), BMKG menyebutkan, pada dua hari terakhir bibit siklon tropis dengan kode 93S terpantau berada di Laut Banda sebelah selatan Maluku, tepatnya di sekitar 6.9 °LS 128.5°BT.

Menurut BMKG, bibit siklon tropis tersebut memiliki kecepatan angin maksimum di pusatnya mencapai 25 knot dan tekanan minimum hingga 1006 hPa. Bibit siklon ini diprediksi akan menguat dan mencapai intensitas siklon tropis dalam 24 hingga 48 jam ke depan.

Siklon tropis tersebut bergerak mengarah ke Selatan-Barat Daya atau menjauhi wilayah Indonesia.

Keberadaan bibit siklon Tropis 93S diprakirakan akan mengakibatkan kondisi cuaca buruk di beberapa wilayah di Indonesia, antara lain, hujan dengan intensitas sedang hingga lebat. Ini berpeluang terjadi di wilayah Maluku bagian tenggara, dan NTT bagian timur.

Angin dengan kecepatan di atas 25 knot atau 48 km/jam berpeluang terjadi di NTT, Maluku, dan Papua bagian selatan.

Gelombang dengan ketinggian antara 1.25 hingga 2.50 m berpeluang terjadi di perairan selatan Ambon, perairan selatan, Kepulauan Kei, Kepualuan Aru, perairan utara, Kepulauan Tanimbar, Laut Arafuru bagian timur, Perairan Barat Yos Sudarso.

Selain itu, siklus ini juga diperkirakan bisa menimbulkan gelombang dengan ketinggian 2.50 hingga 4.0 m. Berpeluang terjadi di Laut Banda bagian utara Perairan Kepulauan Babar hingga KepulauanTanimbar, Laut Arafuru bagian tengah.

Gelombang dengan ketinggian 4.0 hingga 6.0 m, berpeluang terjadi di Laut Banda bagian selatan, Perairan Kepulauan Sermata hingga Kepulauan Letti, Laut Arafuru bagian barat.

Masyarakat diimbau agar waspada dan berhati-hati terhadap dampak yang dapat ditimbulkan seperti banjir, tanah longsor, banjir bandang serta potensi gangguan transportasi laut akibat angin kencang dan gelombang tinggi tersebut.

KOMENTAR