BMKG Tuntut Kesetaraan dan Keadilan Terhadap Akses Air Bersih

Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Dwikorita Karnawati mendorong negara-negara di dunia untuk melakukan pemerataan sumber daya air yang berkeadilan.
Dwikorita menjelaskan, Krisis air menjadi ancaman serius sekaligus nyata dan harus jadi perhatian seluruh negara. Penyebab utama menuru dia, adalah meningkatnya emisi gas rumah kaca yang berdampak pada peningkatan laju kenaikan suhu udara, mengakibatkan proses pemanasan global terus berlanjut, dan berdampak pada fenomena perubahan iklim yang dapat memicu krisis air.
Hal itu disampaikan Dwikorita, yang merupakan anggota Dewan Eksekutif World Meteorological Organization (WMO), dalam acara 2nd Stakeholders Consultation Meeting, the 10th World Water Forum yang diselenggarakan di Bali, Kamis (12/10/2023), sebagaimana dilasnir dari siaran pers yang dimuat di bmkg.go.id

Ia menerangkan bahwa tahun 2023 menjadi tahun terpanas yang pernah tercatat dalam sejarah. Dampaknya sering kali dirasakan melalui air. Dinamika siklus air, kata dia, dan interaksinya dengan manusia menghasilkan pola ketersediaan sumber daya air yang bervariasi secara spasial dan temporal. Selain itu, dampak ekstrem terkait air sangat memengaruhi kehidupan, perkembangan, dan keberlanjutan ekosistem, serta masyarakat dan individu.
Ia melanjutkan, selain perubahan iklim, tantangan lain yang dihadapi dalam pemenuhan kebutuhan air adalah ekstraksi air tanah yang menyebabkan penurunan muka air tanah, yang akhirnya dapat berdampak pada penurunan muka tanah. Selain itu, musim kemarau yang berkepanjangan, tidak meratanya aksesibilitas serta distribusi air bersih dan infrastruktur untuk pengelolaan Sumber Daya Air, juga merupakan tantangan dalam mewujudkan kesetaraan dan keadilan terhadap ketersediaan air. Apabila hal ini terus dibiarkan, maka krisis air juga akan berujung pada krisis pangan, krisis energi, bahkan krisis sosial.
TAG#krisis air, #bmkg, #dwikorita, #World Meteorological Organization, #wmo, #World Water Forum, #bali
190215634
KOMENTAR