BNPB Sebut Alat Deteksi Tsunami di Indonesia Tak Berfungsi Sejak 2012

Sifi Masdi

Sunday, 30-09-2018 | 21:14 pm

MDN
Ilustrasi alat pendeteksi tsunami [ist]

 

“BNPB menyebut alat pendeteksi tsunami di Indonesia tidak berfungsi sejak tahun 2012.”

 

Jakarta, Inako        

Gempa bermagnitudo 7,4 mengguncang Palu  dan memicu gelombang tsunami hingga 5 meter pada Jumat (28/9) sore. BNPB menyebut alat deteksi tsunami Indonesia atau tsunami buoy sudah tak beroperasi sejak 2012. 

"Jadi enggak ada buoy tsunami di Indonesia, sejak 2012 buoy Tsunami sudah tidak ada yang beroperasi sampai sekarang ya tidak ada," Kepala Pusat Data dan Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho di kantor BNPB, Jl Pramuka, Jakarta Timur, Minggu (30/9/2018).

"Jadi buoy tsunami yang memang diperlukan untuk memastikan bahwa tsunami ada dan sebagai salah satu bagian sistem peringatan dini semua sehingga peringatan dini yang ada didasarkan pada pemodelan," imbuhnya. 

Diperkirakan buoy tidak beroperasi lagi karena keterbatasan anggaran. Namun untuk informasi lebih detail ia mengaku tidak tahu karena itu adalah kewenangan BMKG. 

Ia mengaku khawatir karena anggaran penanggulangan bencana BNPB setiap tahunnya terus menurun. Sementara itu ancaman bencana selalu ada. 

"Mengapa dari 2012 sampai sekarang belum diadakan ya mungkin sangat terkait dengan asal pendanaan. Kalau kita melihat ya pendanaan apalagi turun setiap tahun. Dulu sempat hampir mendekati Rp 2 triliun tahun ini hanya Rp 700," ungkap Sutopo.

Buoy merupakan sistem peringatan dini tsunami (sistem pelampung) yang dipasang Indonesia di tengah laut. Buoy merupakan salah satu opsi teknologi pendeteksi dini tercepat mengenai potensi tsunami. 

 

KOMENTAR