BNPB Sebut Longsor di Sukabumi Karena Hujan Deras

Sifi Masdi

Thursday, 03-01-2019 | 09:01 am

MDN
Longsoran di Sukabumi [ist]

Jakarta, Inako

Kepala Pusat Data, Informasi, dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, menyatakan longsor Sukabumi di Kampung Cimapag, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Cisolok, dipicu hujan deras.

"Sebelum longsor terjadi hujan deras. Ada kemungkinan hujan deras itu menyebabkan retakan di puncak bukit," kata Sutopo di kantornya, Jakarta, Rabu, 2 Januari 2019.

Hujan yang deras mempengaruhi kondisi tanah di tempat longsor. Menurut Sutopo, material penyusun lereng bersifat poros dan mudah menyerap air. Ditambah lagi, kemiringan lereng lebih dari 30 persen.

Kondisi itu diperparah karena lahan digunakan untuk budidaya padahal kawasan tersebut termasuk wilayah konservasi. Masyarakat sekitar menggunakan lahan di lereng untuk menanam padi. Air di sawah menjadi beban tambahan untuk lereng.

Sutupo menuturkan, total panjang longsoran dari hulu ke hilir mencapai sepanjang 800 meter. Daerah bencana seluas 8 hektare.

Tumpahan tanah menimpa 30 rumah yang dihuni 32 kepala keluarga. Hingga pukul 13.30 siang ini, BNPB mencatat terdapat 15 korban jiwa. Longsor juga menyebabkan tiga orang luka-luka dan 20 orang hilang.

Sementara itu sebanyak 63 orang selamat. Sutopo menuturkan, masyarakat yang selamat sempat mendengar gemuruh sehingga mereka melarikan diri. 

Menurut dia, penyebab jatuhnya korban disebabkan tak adanya sistem peringatan dini longsor Sukabumi. Selain itu, masyarakat mengaku tidak mendapat pendidikan kebencanaan meski tinggal di wilayah rawan longsor.

 

KOMENTAR