BPBD Ajak Masyarakat Daerah Rawan Bencana Aktifkan Ronda

Binsar

Wednesday, 08-01-2020 | 16:59 pm

MDN
Ilustrasi [ist]

Kudus, Inako

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, minta warga daerah itu aktif melakukan ronda. Tujuannya agar di saat ada tanda-tanda bencana, warga bisa secepatnya diberi tahu guna menyelamatan diri sehingga korban jiwa menjadi berkurang.

"Dengan adanya ronda, diharapkan bisa meminimalkan dampak bencana tanah longsor karena biasanya sebelum terjadi longsor ada tanda-tanda seperti retakan tanah dan lain-lain," kata Kepala Pelaksana Harian BPBD Kudus Bergas Catur Sasi Penanggungan di Kudus, Selasa.

Ronda, kata Catur merupakan cara tradisional, namun manfaatnya cukup efektif mengantisipasi adanya korban jiwa.

Di Kudus sendiri telah terjadi bencana tanah longsor di Desa Rahtawu, Kecamatan Gebog, Kudus pada Minggu (5/1).

Akibat bencana tanah longsor tersebut, tercatat ada dua rumah warga yang terdampak karena luasan longsor mencapai 7 meter dan 12 meter.

Sebelum terjadi longsor, katanya, di daerah setempat terjadi hujan deras di sertai angin dan air dari pembuangan atap rumah diduga langsung masuk ke tanah yang memang rawan terjadi longsor.

"Antisipasinya, ketika ada retakan atau tanahnya rawan longsor ditutupi dengan plastik atau benda lain yang bisa mencegah air langsung masuk ke tanah," ujarnya.

Terkait hal itu, kata dia, sebelumnya sudah disosialisasikan kepada warga yang memang rawan terjadi longsor, seperti di Desa Rahtawu.

Sementara desa lain yang masuk kategori rawan bencana longsor, yakni Desa Colo, Ternadi serta Menawan.

Bencana alam lain yang mulai terjadi pada awal 2020, yakni angin kencang serta pohon tumbang yang terjadi di berbagai tempat, terutama di tepi jalan raya.

Tim BPBD Kudus sendiri langsung bergerak cepat melakukan evakuasi pohon tumbang, seperti yang terjadi pada Senin (6/1) malam tercatat ada empat tempat, yakni di Desa Getaspejaten, Jalan Sunan Muria, Jalan Lingkar Selatan serta Jalan UMK Kudus.

Untuk bencana angin kencang terjadi di Desa Medini, Kecamatan Undaan, Kudus, pada Minggu (5/1) yang mengakibatkan 10 rumah mengalami kerusakan bervariasi.

KOMENTAR