BPIP: Mendorong Sektor Ekonomi Kreatif, Berbasis Pancasila

Hila Bame

Friday, 23-04-2021 | 22:10 pm

MDN

 

JAKARTA, INAKORAN

 

Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara meluas telah bersenyawa dengan kehidupan masyarakat dewasa ini.

Dampak TIK dengan big data, internet of thing, dan artificial intellegence telah mentransformasikan tatanan sosial baru menuju masyarakat 5.0.

Era masyarakat 5.0 ke depan semua negara, termasuk Indonesia, menghadapi permasalahan geopolitik serta isu strategis global yang semakin kompleks dan dinamis.


BACA:  

Senator Filep: Papua Butuh Kebijakan Rekrutmen Tenaga Kerja

 


 

Salah satu permasalahan bangsa yang memerlukan kolaborasi dan gotong royong nasional adalah pembangunan karakter generasi muda penerus bangsa.

Berdasarkan hasil sensus penduduk BPS (SP2020) komposisi penduduk didominasi oleh generasi milenial dan generasi Z, dengan jumlah generasi milenial sebesar 69,90 juta jiwa atau 25,87 % dan generasi Z sebesar 75,49 juta atau 27,94%.

 

Tantangan pembangunan karakter yang tepat bagi generasi milenial dan generasi Z diperlukan sebagai generasi penerus bangsa penjaga kelestarian empat konsensus kebangsaan.

Pembangunan karakter yang dilakukan harus mampu mewujudkan generasi muda yang tangguh dan berjati diri sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.

Pembangunan karakter bangsa perlu dilakukan secara kolaboratif secara nasional untuk mewujudkan sumber daya manusia Indonesia unggul yang religius, berkarakter, mandiri, dan berbudaya secara terencana, sistematis, terpadu, terstandar serta berkelanjutan.


BACA:  

Pembiayaan Konstruksi Jembatan Batam-Bintan Gunakan Skema KPBU

 


Upaya strategis membangun kolaborasi nasional tersebut dilakukan oleh BPIP melalui penyelenggaraan diskusi kelompok terpumpun yang dilakukan oleh Deputi Bidang Diklat dengan pelibatan para pemangku kepentingan pada tanggal 22 dan 23 April 2021 di Bogor.   

Dalam kesempatan tersebut, Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Pegawai, Kemendikbud, Dr. Amurwani Dwi Lestariningsih, S.Sos., M.Hum, menyampaikan pembangunan karakter untuk mewujudkan Pelajar Pancasila sangat strategis untuk mewujudkan Indonesia maju yang berdaulat, mandiri, dan berkepribadian.

“Pelajar Pancasila yang bernalar kritis, kreatif, mandiri, beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia, bergotong royong, dan berbhinekaan global merupakan karakter generasi muda yang akan dibangun” pungkasnya.

 

Dalam kesempatan tersebut juga disampaikan beberapa pelatihan yang sinergis mendukung pembumian nilai-nilai Pancasila, antara lain: pelatihan sosiokultural, pelatihan revolusi mental berbasis Pancasila, pelatihan dasar CPNS, pelatihan perencanaan pendidikan tingkat dasar, pelatihan kepemimpinan nasional tingkat II, pelatihan kepemimpinan administrator, dan pelatihan kepemimpinan pengawas.

 

 

Pembangunan karakter generasi muda untuk mentransformasikan dari kekuatan ekonomi nasional yang berbasiskan pada ekstraksi sumber daya alam menuju ekonomi kreatif perlu dilakukan guna merespon bonus demografi era revolusi industri 4.0.

Peluang ekonomi kreatif sangat prospektif, bukan saja faktor bonus demografi, tetapi karena terjadinya perkembangan gaya hidup digital, peningkatan jumlah kelas menengah, peningkatan permintaan produk kreatif, serta potensi kekayaan alam dan budaya.

“Terdapat 17 subsektor ekonomi kreatif, mencakup game, seni rupa, arsitektur, desain interior, fotografi, film, animasi & video, gaya hidup, desain produk, seni pertunjukkan, televisi dan radio, periklanan, music, penerbitan, aplikasi, kriya, kuliner, dan desain komunikasi visual”

ujar Dr. Anggara Hayun Anujuprana, S.T., M.T., Kepala Pusat Pengembangan SDM Parekraf, Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif.

 

Peningkatan kualitas SDM merupakan salah satu fokus kebijakan pemulihan dan transformasi ekonomi kreatif yang dilakukan kementerian.

“Kita fokus pada peningkatan kualitas SDM, infrastruktur ekonomi kreatif, pembiayaan, pemasaran, dan penguatan daya saing usaha kreatif untuk pemulihan dan transformasi ekonomi kreatif” imbuhnya.

Ditambahkan bahwa untuk memulihkan industri kreatif ditargetkan penyaluran akses pembiayaan sebesar Rp 100 milyar pada tahun 2021. 


 

BACA: Kementerian PUPR Targetkan Pembangunan Masjid Nyak Sandang Aceh Selesai Oktober 2021

 


Sedangkan dalam konteks peningkatan kualitas SDM, pembangunan karakter yang berlandaskan pada nilai-nilai Pancasila diharapkan mampu menghasilkan aktor ekonomi kreatif yang kompeten dan tangguh ke depan. 


Potensi ekonomi kreatif sangat prospektif, antara lain pemanfaatan cloud computing, penggunaan kecerdasan buatan, iimplikasi penggunaan TIK terhadap aspek ekonomi, serta pengembangan 5G. “Sebagai contoh internet ekonomi Indonesia mencapai 40 milyar USD di tahun 2019”ungkap Dr. Hary Budiarto, M.Kom, Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia, Kementerian Komunikasi dan Informatika.

 

Namun demikian, teknologi juga memiliki dampak negatif yang dapat mempengaruhi masyarakat seperti cyberbullying, konten negatif yang meliputi hoax, pornografi, dan penipuan.

Dalam mengawal transformasi digital tersebut diperlukan langkah strategis berupa perluasan broadband, integrasi layanan dan infrastruktur sistem pemerintahan berbasis elektronik (SPBE), pemanfaatan infrastruktur TIK, penguatan SDM digital, penguatan industri TIK dalam negeri, serta adopsi teknologi.

 

“Pada tahun 2045 diharapkan Indonesia menjadi salah satu pusat ekonomi kreatif dan digital kelas dunia”tungkasnya. Dalam konteks ini diperlukan pembangunan kompetensi sekaligus karakter bagi talenta digital, baik generasi milenial maupun generasi Z.

 

Upaya pemberdayaan talenta digital generasi milenial maupun generasi Z dilakukan dengan pengembangan digital talent scholarship dengan tujuan utama untuk mempersiapkan talenta digital yang dibutuhkan pasar kerja dengan pelatihan untuk alih kompetensi pada era industri 4.0.

 

Disamping itu juga dilakukan peningkatan tata kelola dan kelembagaan untuk pelatihan talenta digital. Secara komprehensif diperlukan kolaborasi nasional dalam pembangunan SDM talenta digital yang berdaya saing dan berkarakter Pancasila.(#masdonbpip)

TAG#BPIP, #SADONO

198733298

KOMENTAR