BPIP Nilai Tantangan di Era Digitalisasi, Media Online Disalahgunakan untuk Produksi Kebohongan

Sifi Masdi

Tuesday, 26-11-2019 | 14:48 pm

MDN
Ki-ka: Romo Benny Susetyo (ke-3 dari kiri), Menko Polhukam Mahfud MD (ke-5 dari kiri), Gubernur Sumut Edy Rahmayadi (ke-6 dari kiri) dalam acara Dies Natalis ke-46 UIN SU Medan, Senin (25/11) [dok:pribadi]

Medan, Inako

Staf Khusus Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Romo Antonius Benny Susetyo menghadiri acara Seminar Nasional Deradikalisasi dan Moderasi Beragama di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Medan, Selasa (26/11).

Kegiatan seminar dalam rangka Dies Natalis ke-46 UIN SU Medan, Senin (25/11) [dok:pribadi]

 

Dalam acara tersebut, Romo Benny menjelaskan tantangan terbesar di era digitalisasi, yakni  media online dijadikan oleh pihak-pihak tertentu untuk memproduksi kebohongan secara terus menerus. Hal ini akan berdampak pada perpecahan.

"Salah satu tantangan terbesar di era digitalisasi ini adalah kebohongan yang diproduksi secara terus menerus tanpa henti dan menyebar begitu cepat," ungkap Romo Benny.

Menurut Benny, tindakan radikalisme seiring terjadinya munculnya kelompok-kelompok  yang menganut ideologi kematian yang dipicu oleh rasa putus asa dan keterasingan diri.

Ki-ka: Rommy Benny (paling kiri), Mahfud MD (ke-3 dari kiri), Gubernur Edy Rahmayadi dan para ulama [dok:pribadi]

 

"Idiologi kematian adalah orang takut untuk hidup dan memilih mati. Ideologi ini tidak mengenal agama, seseorang merasa terasingkan dan putus asa. Akhirnya memilih pada kekerasan yang menghacurkan dirinya dan kemanusiaan," ungkap Romo.

Benny berpendapat bahwa salah satu upaya untuk mengatasi persoalan ini adalah dengan cara aktualisasi dan habituasi Pancasila dalam kehidupan sehari-hari.

"Untuk mengatasi persoalan ini harus ada kesadaran untuk mengkatualisasikan dan menghabituasikan Pancasila dan kehidupan sehari-hari. Sejak anak harus ditanamkan dan dibiasakan," tegasnya.

Hal senada juga diungkapkan oleh Menteri Koordinator  (Menko) Politik, Hukum dan HAM Republik Indonesia Mohammad Mahfud MD. Dia mengatakan penanaman nilai-nilai Pancasila merupakan upaya untuk mengatasi mengatasi masalah kebangsaan.

Para narasumber dalam seminar Nasional Deradikalisasi dan Moderasi Agama [dok:pribadi]

 

"Nilai-nilai Pancasila harus ditanamkan dan diperkuat dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara demi terciptanya kedamaian dan nemperkuat persatuan," jelasnya.

Selain itu, Mahfud MD juga  menegaskan bahwa pluralisme di Indonesia sebagai sebuah keindahan.

Hadir dalam acara ini Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi, Wakil Ketua MPR, Gubernur Lembaga Pertahanan Nasional  Letjen TNI (Purn.) Agus Widjojo, Rektor UIN SU TGS Saidurrahman, dan Pengasuh Pondok Persulukan Babussalam TGB. Ahmad Sabban El-Rahmani yang memberikan paparan terkait deradikalisasi di Indonesia.



 

 

KOMENTAR