Buddy McGirt Ragukan Kesiapan Mental Wilder Hadapi Duel Jilid III Dengan Fury

Las Vegas, Inako

Mantan juara dunia yang kini melatih Sergey Kovalev, Buddy McGirt, meragukan kesiapan mental Deontay Wilder untuk menghadapi pertandingan jilid 3 dengan Tyson Fury. Secara fisik, McGirt tidak meragukan Wilder, namun, yang dia pertanyakan adalah soal kesiapan mentalnya.

Dia optimis, Wilder memiliki kans besar merebut kembali sabuk yang dirampas Fury bulan lalu dalam duel jilid 2 mereka di Las Vegas AS.

Menurunya, Deontay Wilder hanya membutuhkan bantuan sedikit untuk mengalahkan Tyson Fury guna merebut kembali sabuk juara dunia WBC.

"Tentu saja. Dia hanya perlu sedikit penyesuaian, bukan masalah besar," kata McGirt kepada Sky Sports. "Dia punya cukup waktu, tetapi pertanyaannya adalah apakah dia siap secara mental?" tanya McGirt.

Simak Video Inakoran.com dan jangan lupa klik susbcribe and like

Wilder kabarnya telah mempertahankan jasa asisten pelatih, Mark Breland, sosok yang membuat keputusan melemparkan handuk saat dihajar Fury dalam duel kedua pada 22 Februari lalu.

Kendati mempertahankan Breland, tapi Wilder mengungkapkan kemarahan pada keputusan lempar handuk tersebut. Dia juga masih memakai jasa Jay Deas sebagai pelatih. Tetapi McGirt mempertimbangkan menawarkan keahliannya.

“Semua orang membuat hal besar, seperti dia harus membuat perubahan besar. Tidak, hanya hal-hal kecil. Apa yang telah dia lakukan telah bekerja untuknya sejauh ini. Saya pikir dia lolos dari banyak hal-hal mendasar,” ujarnya.

Wilder sendiri mengakui bahwa kala itu ia melakukan banyak keslahan dan salah satunya adalah akrena ia hanya mengandalkan kekuatan.

Menurut McGirt, Wilder mampu membalas kekalahan sepihaknya, bahkan dengan hanya beberapa bulan untuk melakukan penyesuaian teknis.

“Saya tidak ingin mengatakan KO, tetapi saya yakin dia memiliki potensi untuk mengalahkannya. Seperti yang saya katakan, jika dia membuat sedikit penyesuaian kecil, saya pikir dia bisa menang. Aku tidak tahu apa yang salah. Hanya ada dua orang yang tahu apa yang salah dengannya malam itu - dia dan Tuhan - tapi dia jelas bukan dirinya sendiri,” imbuh McGirt.