Bupati Belu Usulkan Bahasa Tetun Masuk Kurikulum Mulok

Binsar

Thursday, 16-05-2019 | 10:57 am

MDN
Salah satu Sekolah SD dan SMP yang ada di perbatasan RI-Timor Leste di Atambua [ist]

Atambu, Inako 

Bupati Belu, Willybrodus Lay mengusulkan Bahasa Tetun masuk dalam kurikulum muatan lolak (mulok) untuk pendidikan Sekolah Dasar bagi lembaga pendidikan yang beroperasi di wilayah perbatasan RI-Timor Leste.

Usulan itu disampaikan Willybrodus saat menerima kunjungan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy, ke SMAN 1 Atambua, Kecamatan Kota Atambua, Kabupaten Belu, NTT, pada Rabu (15/5).

"Kalau bisa Pak Menteri, Bahasa Tetun dapat diakomodir dalam kurikulum muatan lokal khusus sekolah-sekolah dasar yang beroperasi di tepian tapal batas negeri," katanya, di Atambua, Rabu (15/5).

Ia mengatakan ada banyak suku dan bahasa daerah di daerah setempat, salah satunya Bahasa Tetun yang juga digunakan warga di Timor Leste.

Namun, katanya, banyak pelajar SD bahkan hingga tingkat menengah atas di daerah itu yang tidak lagi mengenal Bahasa Tetun yang merupakan produk kearifan budaya lokal.

"Di kota ini banyak sekali anak-anak sudah tidak mengerti Bahasa Tetun. Negara tetangga kita, Timor Leste, juga pakai Bahasa Tetun namun saat berkunjung ke Belu, mereka tidak bisa menggunakan bahasa Tetun dengan warga Atambua dengan alasan tidak tahu bahasa Tetun," katanya.

Jika bahasa Tetun termuat dalam kurikulum muatan lokal, ia optimistis bisa menunjang para pelajar di wilayah beranda terdepan NKRI itu dalam mengembangkan keterampilan fungsional mereka.

KOMENTAR