Bupati Pandeglang Tolak Gunakan Mobil Mahal

Binsar

Thursday, 21-03-2019 | 11:13 am

MDN
Bupati Pandeglang, Banten, Irna Narulita menolak menggunakan mobil mahal berharga miliaran rupiah sebagai kendaraan operasional. [ist]

Pandeglang, Inako –

Buktikan rasa empati terhadap kesulitan rakyat kecil di Kabupaten Pandeglang, Banten, Bupati Irna Narulita menolak menggunakan mobil mahal berharga miliaran rupiah sebagai kendaraan operasional.

Ia mengaku, sikap itu merupakan bentuk rasa empatinya terhadap masyarakat yang sedang mengalami kesuitan dalan hidup sehari-hari.

Meski membutuhkan mobil operasional, Irna Nurlita rupanya tidak ingin melukai hati masyarakatnya dengan mengendarai mobil Toyota Land Cruiser Prado seharga Rp1,9 miliar. Karena itu, meski mobil itu sudah dibeli, dia tidak akan menggunakan mobil mewah tersebut saat melakukan kunjungan ke tengah warga Pandeglang.

"Kami butuh mobil lapangan, untuk bisa kami meninjau. Karena kantor saya kan dilapangan. Kebutuhan saya tidak untuk kebutuhan pribadi, tidak. Saya tidak mau jadi bupati yang melukai hati masyatakat Pandeglang," ujar Irna Narulita, Rabu (20/3/2019).

Selama tiga tahun menjabat Bupati Pandeglang, tuturnya, dirinya selalu menggunakan mobil pribadinya untuk bertemu masyarakat dari satu desa ke desa lainnya. Hal itu dilakukan untuk memastikan program pemerintah berjalan dengan baik.

"Selama dua tahun memimpin Pandeglang tidak ada kendaraan dinas. Pada tahun ketiga, ada pengadaan kami butuh (kendaraan dinas baru) bukan saya. Masalah jenis saya tidak meminta jenis Prado, tidak," ujar Irna.

Dia menjelaskan, bersama Wakil Bupati Pandeglang Tanto Warsomo Arban, mereka sudah membangun sejumlah fasilitas yang dibutuhkan seperti fasilitas pendidikan, kesehatan, infrastruktur jalan, jembatan hingga pelayanan kepada masyarakat.

"Saya total membangun Pandeglang ini dari ketertinggalan dan keterpurukan. Tiga tahun ini saya membangun. Gara-gara ini (kendaraan dinas) luluh lantak. Rasanya nggak adil juga. Masyarakat bisa menilai. Kinerja saya nggak sembarangan," ucapnya.

Sebelumnya, pengadaan mobil dinas Bupati Pandeglang seharga Rp1,9 miliar menuai polemik. Sebab, disaat bersamaan masyarakat masih banyak yang berjuang demi mendapatkan pelayanan kesehatan hanya karena akses jalan rusak.

KOMENTAR