Cadangan Devisa Diperkirakan Turun US$ 121 Miliar-US$ 122 Miliar Akhir Juni

Sifi Masdi

Friday, 06-07-2018 | 10:46 am

MDN
Ilustrasi cadangan devisa Indonesia [ist]

Jakarta, Inako

Nilai tukar rupiah sepanjang Juni 2018 mengalami depresiasi yang lebih dalam dibanding bulan sebelumnya, terutama memasuki pertengahan bulan setelah The Fed mengumumkan stance kebijakannya yang lebih agresif, perubahan kebijakan Bank Sentral Eropa dan China, hingga sentimen perang dagang Amerika Serikat (AS)-China.

Bank Indonesia (BI) diperkirakan melakukan intervensi yang cukup besar sepanjang Juni 2018. Makanya, posisi cadangan devisa (cadev) Indonesia akhir bulan lalu berpeluang besar kembali mengalami penurunan.

Ekonom Standard Chartered Bank Indonesia Aldian Taloputra memperkirakan, cadev akhir Juni 2018 turun US$ 1 miliar-US$ 2 miliar dari posisi US$ 122,9 miliar. Dengan demikian, perkiraan Aldian, cadev akhir bulan lalu sekitar US$ 121,9 miliar-US$ 122,9 miliar.

"Ekspektasi kami kurang lebih sama turunnya dibanding bulan Mei," kata Aldian di Jakarta, Kamis (5/7).

Aldian mengakui, tekanan terhadap nilai tukar rupiah di bulan Juni, lebih besar dibanding Mei 2018, terutama setelah libur Lebaran, tetapi efektif harinya lebih pendek.

Selain itu, kurs rupiah di awal bulan lebih stabil, setelah BI menaikkan bunga acuan sebesar 25 basis point (bps) di awal Juni. "Efektifnya harinya di Juni mulai 21-28. Kemudian di 29, BI menaikkan 50 bps," tambah dia.

 

 

 

KOMENTAR